News

Rincian Bantuan BNI Kartu Debit Dampak Covid-19 yang Diduga tak Sesuai

200
×

Rincian Bantuan BNI Kartu Debit Dampak Covid-19 yang Diduga tak Sesuai

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Pencairan bantuan BNI Kartu Debit Bansos Dampak Covid-19 selain mengalami keterlambatan diduga ada penyimpangan. Hal itu diungkapkan Ran warga Kelurahan Sukamulya Kecamatan Bungursari dan IN warga Kelurahan Empangsari Kecamatan Tawang.

Keduanya menilai rincian bantuan BNI Kartu Debit Bansos yang dicairkan secara kolektif dan berbentuk produk selain tidak sesuai juga adanya selisih harga di pasaran.

“Logika perbandingan jumlah kilogram dari semua item sembako yang diterima penerima bantuan Dinas Sosial beberapa hari lalu rata-rata 1 kg. Ditambah beras 12 kg per bulan, dan hanya beras yang riil untuk satu bulan,” jelasnya kepada media saat dihubungi, Rabu (03/06/2020).

Ia menambahkan, hal tersebut bisa dibuktikan dan dibandingkan dengan pengucuran bulan berikutnya. “Apakah dikucurkan hanya setengahnya dari bulan sebelumnya. Tentu bila ini tidak diluruskan kwatir terjadi hal serupa disaat pencairan nanti,” katanya.

“Ini bukti pencairan BNI Kartu Debit Bansos Dampak Covid-19 untuk dua bulan satu kali pencairan dengan total Rp 400 ribu. Beras 2 karung per karungnya sebanyak 12 Kg  dengan harga Rp. 10.000x 24 jadi jumlahnya Rp. 240.000,” tambah ia.

Ia menyebut, yang menjadi pertannyaan yaitu ada jambu batu/kristal 1,5 Kg seharga Rp. 25.000. “Menurut kami ini tidak penting dan lebih penting dibeliin lauk pauk ketimbang jambu. Telor Ayam 8,5 Ons Rp. 22.000. Kacang ijo 1/2 Kg Rp. 8.000. Daging Ayam 1 Kg  Rp. 22.000. Jumlah total belanja Rp.  317.000, artinya ada sisa 80 ribu lebih ini dikemanakan? Rp 80 ribu dikali banyak sudah lumayan besar kelebihannya,” ujar IN.

Ia pun menegaskan bahwa dirinya berbicara fakta sebelumnya, semua barang sudah ditimbangnya, termasuk harga juga disingkronkan dengan harga normal.

“Hatusnya ada keterbukaan, jangan pikir hanya pejabat atau pihak terkait saja yang pintar, anak SD juga saat ini sudah pintar, informasi banyak di internet tinggal browsing jadi tahu seperti itu yang selama ini saya lakukan meski keseharian di dapur tetapi masalah informasi tidak akan ketinggalan, jangankan informasi lokal informasi internasional pun saya tahu,” ungkapnya.

Apalagi, katanya, bantuan BNI debit nilainya per satu kali pencairan jelas jumlahnya. Jika jadi barang pun sudah jelas harga di pasar sudah menjadi rahasia umum. Apalagi oleh pemerinta bantuan BNI debit itu satu bulan Rp.200 ribu.

“Artinya jangan membodohi masyarakat kasian lah, apalagi seorang pejabat kan sudah punya gaji. Yang menjadi pertanyaan saya di kemanain yang kurang Rp.80 ribu lebih itu?. Tolong jangan coba-coba membodohi masyarakat,” jelas IN.

“Saya harap pihak terkait yang mengucurkan berbagai bentuk bantuan seperti BNI debit harus jelas dan tepat sasaran peruntukannya. Saya kan bukan meminta dari anda yang merasa. Tetapi ini hak saya dari negara yang sudah dijamin sesuai dengan kondisi sekarang ini pandemi Covid-19, jadi tolong ini amanah yang harus sampai seutuhnya,” pungkasnya. (Edi Mulyana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *