News

Ditengah Pandemi Covid-19, Ratusan Orang Bergantung Pada Dapur Umum

136
×

Ditengah Pandemi Covid-19, Ratusan Orang Bergantung Pada Dapur Umum

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Miris ditengah pandemi Covid-19 dan bulan Ramadhan, ironisnya pemerintah lebih memilih melakukan pengadaan sarung untuk THR sebesar Rp.800 juta ketimbang mementingkan kehidupan masyarakat yang membutuhkan uluran tangan.

Berdasarkan sata yang didapat dari Dinas Sosial Kota Tasikmalaya ada sebanyak 700 orang berbuka puasa bergantung pada Dapur Umum. .

Hal tersebut diungkapkan Pendamping Tuna Sosial Dinas Sosial Kota Tasikmalaya, Ihah Solihah. Ia mengungkapkan dengan adanya Covid-19 dan penerapan PSBB kondisi saat ini banyak masyarakat mengeluh mengalami kesulitan pangan. Setelah dicek di lapangan ternyata di Kota Tasik saat ini banyak yang kelaparan.

“Itu terbukti hasil laporan dari para PSM kader, TKSK dan saya cek langsung ke tengah kehidupan masyarakat. Ternyata ditengah penerapan PSBB dan bulan Ramadhan sekarang ini terutama di wilayah Kecamatan Kawalu banyak ODGJ, dan disabilitas termasuk masyarakat tidak bisa memasak nasi sehingga kelaparan. Pas kita datang membawa bantuan memberikan paket nasi pas dikasih mereka menerimanya sambil menangis dan berkata kalau tidak ada bantuan seperti ini saya tidak bisa masak nasi, sangat berterima kasih,” kata Ihah, Selasa (12/05/2020).

Ia mengaku miris jika melihat kondisi sekarang banyak penderitaan masyarakat ditengah kehidupan tidak mampu mulai mengalami penderitaan gizi buruk, tumor, dan tidak bisa bekerja karena di terapkan PSBB. Paling miris, katanya, ada satu keluarga yang anaknya disabilitas, bapaknya gangguan jiwa sehingga tidak bisa berbuat apa-apa. Selain itu ada juga masyarakat 5 menit mau berbuka belum memasak nasi ini sangat miris sekali.

“Saat ini yang terancam kelaparan ada beberapa panti yang awalnya banyak donatur sekarang sudah tidak ada lagi. Sampai pemilik yayasan mengeluh memikirkan anak-anak takut tidak bisa makan. Tentu dengan kondisi ini kami selaku pendamping sosial sangat berharap kepada para agnia untuk menjadi donatur Dinas Sosial yang saat ini kebutuhan memasaknya sudah mulai menipis, tujuannya untuk sama-sama menyalurkan bantuan kepada masyarakat benar-benar tidak mampu sehingga bisa memenuhi kebutuhan dasar hidupnya,” ujar Ihah.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Tasikmalaya, H Nana Rosadi mengatakan, disediakannya dapur umum untuk menanggapi dampak sosial covid-19 dan PSBB yang saat ini sudah mulai terlihat, banyak masyarakat yang tidak mampu memasak untuk berbuka puasa. “Sudah barang tentu kita harus cepat tanggap kepada masyarakat,” ungkapnya.

Menyikapi permintaan dari berbagai pengurus RT dan RW yang tersebar di 10 Kecamatan yang mengajukan bantuan pangan paket nasi. “Kami bergerak melalui bantuan sembako dan paket nasi yang di sediakan per harinya sebanyak 700 paket. Sasaran anak yatim, jompo di panti. Mudah-mudahan adanya covid-19 kedepan masyarakat bisa hidup bergotongroyong yang kaya bisa memberikan kepada yang miskin di sekelilingnya saat ini banyak membutuhkan bantuan kita,” pungkasnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *