News

Kedatangan Perantau, Warga Aboh Cemas

141
×

Kedatangan Perantau, Warga Aboh Cemas

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Adanya penularan wabah Virus Corona (Covid-19) bukan hanya menjadi kecemasan semua pihak, tetapi juga sudah menjadi perhatian serius Pemerintah Pusat, Provinsi Jawa Barat, Daerah juga lingkungan yang saat ini telah melakukan penyemprotan disinfektan mandiri yang dinahkodai oleh Forum Bersatu Aboh dan RW.

Kekahawatiran pun diungkapkan oleh Forum Keluarga Aboh Bersatu (FKAB) dan warga RW 01 salah satunya, Sari Dewi warga RT 04 dan Parida RT 01 Kelurahan Sukamulya Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya yang telah mendapat kabar tetangganya baru pulang dari perantauan ke Jakarta.

“Saya khawatir di RT 01 ada warga baru pulang merantau dari Jakarta tetapi tidak dicek kondisi kesehatannya. Sepertinya tidak melapor ke RW, pedahal perantaunya keluarga pak RT. Takut membawa virus corona khawatir keluarga saya berdekatan terkena,” jelas Parida, Minggu (29/03/2020).

Hal tersebut mendapat tanggapan dari Ketua LPM Sukamulya Sudrajat, Babinsa Asep, dan Kepala Puskesmas Bantar Sari, Tedi Setiyadi. Menurutnya, setiap perantau dari luar kota baik Jakarta, Bandung dan lainya jika pulang ke kampung halaman harus mengisolasi diri dulu di dalam rumah selama 14 hari. Imbauan tersebut berdasarkan surat edaran dan perintah langsung dari pemerintah pusat Provinsi Jabar dan Daerah.

“Jika selama perjalanan 14 hari ada gangguan kesehatan seperti influensa, demam tinggi, batuk, bersin-bersin. Maka harus secepatnya melapor ke Puskesmas, nanti petugas Puskesmas atau tim satga corona yang akan memeriksa dan memantau perkembangannya setiap hari. Jika selama 14 haru gak ada gejala apa apa artinya aman,” jelas Tedi.

Ia juga menyarankan, setiap warga terutama pengurus mualai RW dan RT harus yerus peduli jika ada yang baru pulang merantau, terlebih dahulu mencatat alamat lengkap dan no teleponnya untuk mempermudah akses pengawasan. “Turuti imbauan diam di rumah selama tanggap darurat berlaku, dan jaga hidup sehat (PHBS),” pungkasnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *