News

BPSDA Minta Masyarakat Jaga Kebersihan Sungai

179
×

BPSDA Minta Masyarakat Jaga Kebersihan Sungai

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Sekarang ini masih banyak warga yang kurang memahami dan menyadari arti kebersihan, kesehatan serta kelestarian lingkungan dan sungai. Terbukti, sering ditemukan orang yang sengaja membuang sampah domestik ke sungai. Hal tersebut dibenarkan Sari dan Rianti, warga sekitar bantaran Sungai Cimulu.

“Perilaku buruk sebagian warga yang membuang sampah sembarangan terjadi tidak hanya saat memasak, menyapu rumah atau halaman, sehingga dengan tidak disadari sampah yang sudah dikemas ke dalam kantong plastik (kresek) dibawa dengan menggunakan kendaraan sambil melewati jembatan dan langsung dilempar ke sungai pada pagi dan malam hari,” jelas Rianti.

Sementara, Kepala Sub Unit Pelayanan (SUP) Sungai Citanduy, Edi Rusmana, ST mengakui pencemaran sungai itu tidak terlepas dari perilaku buruk tangan manusia yang kurang memahami dan mengerti arti perilaku hidup sehat. Menurutnya, untuk memelihara sungai Cimulu, Ciloseh dan Citanduy membutuhkan sentuhan semua tangan.

“Kalau tidak ada sentuhan semua pihak, jaringan irigasi sungai Cimulu, Ciloseh dan Citanduy sudah dangkal dan dipenuhi sampah rumah tangga, dan yang harus jadi pemikiran bersama akibat perilaku masyarakat yang kurang menyadari arti sebuah kebersihan. Semua kena dampak termasuk petani,” terang Edi kepada media saat ditemui di Kantor Balai Pendayagunaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Citanduy Jalan R.AA Wiratuningrat, Kecamatan Tawang, Selasa (18/02/2020).

Ia menyebut, langkah-langkah yang dilakukan oleh petugas di Balai Pendayagunaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Citanduy salah satunya adalah pemeliharaan dengan cara mengangkat sampah secara rutin agar tidak terjadi penyumbatan di pintu Air Cimulu dan Ciloseh, lalu membuangnya ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS).

“Kegiatan rutin lainnya yang dilakukan setiap saat, yakni pemeliharaan sungai sepanjang 30 Km, mulai Simpang Lima Kota Tasik dan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Selain itu, pemeliharaan saluran skunder yang mengairi 1.546 hektare sawah. Untuk menjaga dan lebih meningkatkan kinerja kami, tentunya sangat mengharapkan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan kelestarian sungai dan irigasi,” ujar Edi.

Selama memegang tugas dalam melakukan pengawasan dan mengerjakan tugas memelihara sungai dan irigasi secara teknis, lanjut ia, langkah lainnya yaitu upaya menyadarkan masyarakat dengan berkoordinasi dengan semua wilayah yang terlewati oleh sungai dan irigasi, juga dilakukan dengan berbagai pihak mulai tingkat Kecamatan, Kelurahan, Kepala Desa, masyarakat sekitar bantaran dan juga komunitas yang peduli terhadap sungai.

“Koordinasi terus dilakukan dengan P3A yang ada di 4 Kecamatan yang rawan tumpukan sampah di sungai, di antaranya Kecamatan Tawang, Manonjaya, Cibeureum dan Purbaratu,” ujar Edi. Upaya lainnya berkaitan dengan aturan untuk menegur masyarakat agar tidak buang sampah ke sungai terus dilakukan dengan cara memasang papan nama dan berikut aturannya dan sanksinya.

Di tempat yang sama, Kepala UPTD Balai Pendayagunaan Sumber Daya Air Wilayah Citanduy Provinsi Jawa Barat, Iwan Suwanagiri, S.T., M.Sc., membenarkan soal membuang sampah ke sungai merupakan hal yang sangat komplek. Upayanya tidak bisa dilakukan oleh PSDA saja melainkan harus melibatkan dan bekerjasama dengan semua pihak.

“Kegiatan rutin mengangkat sampah dari sumbatan pintu air, serta membuangnya ke tempat sampah melibatkan instansi lain mulai Kecamatan, Kelurahan, Desa, TNI, Polri, komunitas dan juga masyarakat melalui kerja nyata dan imbauan agar tidak membuang sampah sembarangan terus,” terang Iwan.

Ia menyebut, guna penegakan hukum terkait membuang sampah sembarangan ke sungai, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan Satuan Polisi Pamongpraja dan pihak terkait  lainnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *