KAB CIAMIS (CM) – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) akan berupaya mencarikan solusi terutamanya bagi peternak ayam petelur di Kabupaten Ciamis. Pasalnya, dalam beberapa bulan harga telur dan daging ayam anjlok hingga mereka gulung tikar.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, pihaknya selama ini mendengar banyak keluhan dari para peternak ayam yang ada di Kabupaten Ciamis. Mereka mengeluhkan usahanya yang makin lama semakin merugi hingga beberapa peternak gulung tikar karena kurangnya modal. Pakan yang mereka beli pun semakin mahal.
“Mereka menyatakan, kalau kondisi ini tetap dibiarkan akan semakin banyak pengusaha peternak dan petelur ayam bangkrut. Namun, masalah yang dihadapi para peternak antara lain kesulitan dalam permodalan, harga pakan dan obat-obatan yang mahal, serta usaha saat itu tidak menguntungkan dan masalah lainnya bukan hanya dirasakan satu peternak tetapi seluruh peternakan rakyat,” kata Uu, Senin (17/02/2020).
Uu menegaskan, berdasarkan keterangan para peternak kondisi tersebut disebabkan adanya monopoli yang dilakukannya segelintir pemain besar peternakan ayam dan peternakan yang dikelola pengusaha kecil selama itu tidak bisa mendapatkan kualitas pakan, obat-obatan terutama untuk distribusi hasil produksi. Akan tetapi, pemprov Jabar sudah mencatat semua masalah yang dirasakan para peternak ayam di Ciamis.
“Dalam waktu dekat kami akan mengundang kementerian terkait untuk mengatasi masalah ini dan baru kita rumuskan kebijakan itu yang nanti akan diambil hingga akan cari bersama solusinya dengan cepat, supaya para peternak ayam di Ciamis tidak gulung tikar dan mereka bisa kembali melanjutkan usahanya terutama untuk meningkatkan perekonomian,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Ciamis, Yana Diana Putra mengatakan, Kabupaten Ciamis selama ini termasuk dalam suplier terbesar terutama untuk ayam petelur dan ayam pedaging hingga penghasil terbesar ayam daging tersebut ada pada nomor tiga telur ayam di Jabar. Namun, kondisi yang dialami para peternak sekarang ini sangat mengkhawatirkan hingga bantuan keuangan juga tidak akan bisa menyelesaikan permasalahan.
“Peternak ayam berada di Kabupaten Ciamis selama ini masalahnya mulai pakan, vaksin dan tata niaga. Namun, dari permasalahan tersebut memerlukan kebijakan yang lebil luas untuk mengatasinya dan harus ada campur tangan pemerintah pusat terutama berkaitan dengan masalah itu. Apalagi, selama ini para peternak ayam petelur juga kebingungan atas modal yang mereka dapat menurun drastis,” pungkasnya. (Amas)