News

Jaga Keutuhan NKRI, Unper Gelar Bela Negara

222
×

Jaga Keutuhan NKRI, Unper Gelar Bela Negara

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Universitas Perjuangan (Unper) melaksanakan kegiatan bela negara angkatan 4 tahun akademik 2019/2020, yang dilaksanakan di Jl. Peta No 177 Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Sabtu (15/02/2020).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Tasikmalaya, Drs. H. Budi Budiman, Ketua Pembina Unper Letjen Purn H. Endang Suwary, Ketua Umum Yayasan Siliwangi Dr. Deden Ruchlia, Drs.,M.Si, Rektor 1 Prof. Dr. H. Yus Darusman, Danbrigif Raider 13/1 Galuh Kostrad diwakili oleh Kapten Inf Nuradi, Dandim 0612 Tasikmalaya diwakili oleh Pabung Mayor Czi Wawan Muhammad Nurodin, dan Danlanud Wiriadinata Tasikmalaya diwakili oleh Kasi OPS Lanud Wiriadinata Mayor Lek A. Awan Danu.

Brigjen TNI Purn Dr. H. Dedem Ruchlia, Drs. M.Si menyebut bahwa bela negara adalah sikap perilaku dan tindakan warga negara secara menyeluruh untuk membela negara dari ancaman yang membahayakan keutuhan negara.

“Tindakan tersebut berupa tindakan yang biasa terorganisir oleh negara itu sendiri atau suatu kelompok masyarakat yang dilandasi akan kecintaan terhadap tanah air dan bangsanya,” terang, Dedem di Lapangan Utama Universitas Perjuangan Jl. Peta No 177 Kel. Kahuripan Kec. Tawang Kota Tasikmalaya.

Ia mengatakan, bela negara adalah sikap dan tindakan yang menyeluruh teratur terorganisir dalam rangka cinta tanah air dalam upaya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

“Bela negara untuk menghadapi segala tantangan gangguan dan ancaman dari dalam maupun luar Indonesia yang membahayakan kedaulatan di segala bidang, yaitu ideologi politik ekonomi sosial budaya dan Hankam negara,” paparnya.

Para pendiri bangsa dengan kondisi sekarang ini muncul yang namanya potensi wawasan nusantara dan ketahanan nasional sesuai pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 45 alinea pertama disebutkan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

“Bangsa Indonesia pada dasarnya adalah cinta damai namun lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan bangsanya dengan prinsip tersebut siapapun yang menyerang bangsa Indonesia harus dihadapi secara fisik dan Indonesia sendiri menentang hal tersebut berlaku di negara lain dibuktikan dengan adanya pemberlakuan politik luar negeri bebas aktif,” ujar Dedem.

Namun demikian, semakin berkembangnya teknologi informasi dan teknologi telekomunikasi penjajahan atau gangguan kedaulatan tidak hanya dalam bentuk fisik tetapi dalam segala bidang seperti penguasaan ekonomi oleh negara asing penguasaan pikiran generasi muda dengan hal-hal yang tidak sesuai dengan moral bangsa.

“Untuk mencegah terjadinya gangguan maka harus ada nilai-nilai bela negara yang harus dijaga yaitu cinta terhadap tanah air Indonesia sehingga menganggap seluruh wilayah Indonesia adalah bagian dari unsur bela negara,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, kesadaran berbangsa dan bernegara yang membawa kepada persatuan dan kesatuan Indonesia dengan tidak membedakan berbagai perbedaan dan keragaman yang ada meyakini Pancasila sebagai ideologi negara sehingga dapat mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sikap rela berkorban untuk bangsa dan negara.

“Sikap yang dapat terwujud apabila seseorang sudah cinta tanah air dan sadar dengan rasa kebangsaan yang harus dimiliki dan sudah melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam segala bidang memiliki kemampuan awal bela negara secara fisik secara psikis maupun secara kesadaran mental kita sesuai dengan keahlian dan profesi masing-masing,” pungkasnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *