KAB TASIKMALAYA (CM) – Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, menuturkan siswi SD masih mengalami trauma berat saat dirinya masuk sekolah hari ini, bahkan korban yang melaporkan sebanyak 4 orang, ketiga korban lainnya adalah orang dewasa, dan dihipnotis pelaku.
Ato menegaskan pihaknya akan terus mendampingi korban R (12), Siswi SD warga Desa Pakemitan, Kecamatan Ciawi kabupaten Tasikmalaya, dan sampai hari ini KPAID masih melakukan pendampingan kepada anak tersebut karena mengalami trauma berat.
Pendampingan yang dilakukan, katanya, melakukan koordinasi dengan pihak sekolah juga pemerintah desa setempat untuk menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan. “Karena, diduga dengan peristiwa ini masyarakat pun jadi resah, bukan dengan gara-gara peristiwa ini, tapi masyarakat dan pemerintah harus tetap waspada atas kejadian ini,” imbuhnya, Selasa (11.02.2020).
IA menyebut, langkah kongkrit hari ini dilakukan KPAID dengan melakukan pendampingan pisikis kepada korba. “Serta melindungi sekolah korban untuk meyakinkan anak ini bisa belajar dengan tenang dan butuh ada dukungan dari pihak sekolah supaya peristiwa ini tidak menjadi trauma untuk semuanya,” pungkas Ato. (Amas)