News

Industri 4.0 Dunia Pendidikan di Indonesia Bak Buah Simalakama

203
×

Industri 4.0 Dunia Pendidikan di Indonesia Bak Buah Simalakama

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Revolusi industri secara simpel artinya adalah perubahan besar dan radikal terhadap cara manusia memproduksi barang. Perubahan besar ini tercatat sudah terjadi tiga kali, dan saat ini kita sedang mengalami revolusi industri yang keempat.

Setiap perubahan besar ini selalu diikuti oleh perubahan besar dalam bidang ekonomi, politik, bahkan militer dan budaya. Sudah pasti ada jutaan pekerjaan lama menghilang, dan jutaan pekerjaan baru yang muncul.

Hal tersebut terungkap dalam acara saresehan pendidikan tantangan dan peluang pendidikan di Era Industri 4.0, yang digagas oleh Himalaya atau Himpunan Mahasiswa Jakarta Tasikmalaya, di Gedung Ukhuwah Kota Tasikmalaya, Sabtu (01/02/2020).

Hadir sebagai pembicara di acara tersebut, Accep Joni Saeful Mubarok, Dosen Universitas Siliwangi, Ali Rasyid anggota DPRD Provinsi JAwa Barat dari Komisi V, serta Ilam Maolani, Pengamat Pendidikan dan Teknologi Pendidikan di Tasikmalaya.

Dihadapan sejumlah Siswa SMA dan SMK se-Kota dan Kab Tasikmalaya, para pembicara lebih menyoroti sejauhmana kesiapan dunia pendidikan dalam menghadapi revolusi Industri 4.0 di Indonesia.

Dalam acara dibahas soal sejumlah peranan manusia yang kini sudah mulai bergeser dan digantikan oleh mesin dalam konteks kehidupan sehari hari, namun dari itu semua para pembicara menyimpulkan sedikitnya 4 point yang menjadi dampak akibat revolusi indutri 4.0, yakni:

  1. Bergesernya layanan konvensional menjadi online. Seperti ojek online, taxi online, pasar online, hiburan dan lain-lain.
  2. Menurunnya perusahaan ritel besar dan banyak digantikan oleh sistem online.
  3. Terbukanya kerjasama personal dengan sesama pengguna internet tanpa ada batas negara. 4. Adanya pergeseran etika sosial dalam pergaulan masyarakat yang disebut phubbing. Phubbing (Phone Snubbing) adalah sebuah istilah tindakan acuh tak acuh seseorang di dalam sebuah lingkungan karena lebih fokus pada gadged dari pada membangun sebuah percakapan.

“Di satu sisi kita sangat perlu dengan Rev Industri 4.0 ini, namun disisi lain dunia pendidikan kita masih sangat jauh bisa dibilang stagnan dalam menghadapinya,“ ujar Ilam Maolani.

Lebih tegas Ilam mengatakan bahwa jika masyarakat secara umum, maupun dunia pendidikan tak bisa menerima Rev Industri 4.0 ini akan berakibat instabilitas kehidpan sosial dalam menghadapi zaman modern.

“Seperti buah simalakama memang, kita acuh tak acuh dengan Rev Ind 4.0 ini maka kita akan tergilas, namun di sisi lain peranan manusia akan sedikit demi sedikit menjadi hilang, dan menjadikan sifat manusia yang apatis dan cenderung pemalas,“ tambahnya.

Sementara itu, Unesco seperti yang dilansir CNN news mengatakan bahwa partisipasi pendidikan di Indonesia meningkat tajam, namun mutu pendidikan yang didapat setiap anak, belum setara. Padahal, penyediaan kualitas pendidikan yang baik merupakan kunci menciptakan generasi berkualitas.

“Kesenjangan mutu pendidikan masih menjadi kendala banyak negara, khususnya Indonesia,” kata Asisten Direktur Jenderal untuk Pendidikan dari The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), Qian Tang, dalam peluncuran Global Education Monitoring (GEM) Report 2016 di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Jumlah partisipasi pendidikan di Indonesia dalam laporan itu memang tercatat terus meningkat. Misalnya jumlah partisipasi pendidikan dasar hingga menengah yang mencapai 100 persen.  Oleh karena itu, menurut Tang, kendala yang dihadapi pemerintah Indonesia saat ini adalah memastikan seluruh anak bersekolah mendapatkan kualitas pendidikan yang sama.

Ia mengatakan, selama ini pemerintah Indonesia masih terfokus pada angka kelulusan siswa dalam mengemban pendidikan dasar. “ Jadi menghadapi Rev industri 4.0 di Indonesia masih butuh waktu dan penyesuaian sistem di kementrian pendidikan, karena di Indonesia masih mengedepankan qualitas lulusan bukan mutu pendidikan “ pungkas Tang. (dzm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *