KAB TASIKMALAYA (CM) – Budayawan Sunda Irjen Pol Purnawirawan, Anton Charliyan menyebut, adanya yang mengaku kerajaan fiktif Agung Sejagat di Purworejo hingga Sunda Empire di Bandung beberapa pekan ini diduga ada dalang yang mendanai pergerakannya.
Diduga di Jatim dalam melancarkan aksi untuk memunculkan nama kerajaan ada yang mendanai sebesar Rp.1.5 miliar. “Jelas ini harus menjadi tantangan bagi para penyidik. Dan saya yakin bahwa kemunculannya ada yang mendesain. Dana itu bisa diserahkan secara langsung ke tangan, alias tidal melalui rekening tertentu dengan tujuan ingin mengacaukan NKRI,” ujarnya.
Anton menambahkan, belum lama ini Indonesia diobok-obok dengan urusan agama tidak berhasil, makanya melalui sejarah dan budaya. Karena salah satu premis, hipotesis jika ingin lancar maka menghancurkan budayannya, mengaburkan tokoh sejarah, dan sejarahnya. Tujuannya sudah jelas dan tidak tercatat di dalam literatur babad sejarah Indonesia.
“Ironisnya jika melihat atau memaknai Raja Agung Sejagat, artinya NKRI ada dibawahnya. Ini cukup menggelikan dan tidak masuk akal. Dikhawatirkan akan muncul di tempat lain yang nantinya membuat disintegrasi bangsa dengan semangat kedaerahan, kerajaan yang tidak dipertanggungjawabkan secara hukum,” tegas Anton kepada media saat melakukan kunjungan ke kawasan Budayawan Sukapura di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya pada Rabu (22/01/2020).
Dikatakannya bahwa semua termasuk aparat harus menertibkan, setelah melihat nasab dan silsilahnya jangan hanya mengaku-ngaku karena kekuatan sejarah ada di silsilah. “Maaf saja saya sendiri mau mengetahui silsilah dari uyut sudah keder mau darimana awalnya. Apalagi ini sudah berabad-abad atau ratusan tahun. Sesuatu yang sangat mustahil jika dibuktikan. Terkecuali jelas keturunannya, dan itu pun pasti terputus-putus, seperti Sribaduga Maha Raja, sampai yang terakhir Keraton Sumedang, Keraton Timbang Anten dan lainnya tentu sangat sulit untuk menggali keturunan yang sempat putus,” sambung ia.
Anton meminta kepada pihak terkait untuk menjaga pertahanan Indonesia dengan cara mencari yang diduga dalangnya. “Keyakinan saya sudah jelas, ini ada kaitan satu dengan yang lainnya seperti Raja Agung Sejagat di Purworejo dengan Empirem apalagi dulu sekjen Purworejo sekarang menjadi sekjen di Empire terlebih melihat seragamnya hampir sama,” pungkasnya.. (Edi Mulyana)