KAB TASIKMALAYA ( CM ) – Untuk memahami prinsif dasar ilmu jurnalistik yang terintegrasi dalam kegiatan dakwah dan berjuang bagi generasi muda muslim di abad ini, ilmu jurnalistik sangatlah penting dalam membentuk karakter dari jiwa generasi mujahid muslim di abad ini.
Inilah yang mendasari jajaran pengasuh pondok pensantren dan pendidikan Islam terpadu Qashrul Muhajirin, di Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya , Jumat (17/01/2020), mengelar LDKS bagi pengurus organisasi santri pesantren terpadu Qoshrul Muhajirin.
LDKS yang digelar selama sepekan ini, diisi dengan sejumlah materi-materi penting tentang jiwa kepemimpinan dan pemberdayaan ekonomi muslim.
Sementara pemahaman ilmu jurnalistik dalam persepsi umat Islam, disampaikan oleh praktisi jurnalistik Dedi ZM yang juga pernah menjadi wartawan senior dan pimpinan redaksi di sebuah televisi lokal di Tasikmalaya.
Pengetahuan ilmu jurnalistik, menurut Dedi diambil dari sumber utamanya yakni Al Quran dan alhadits yang merupakan barometer kehidupan umat Islam di dunia.
“Kita mencoba menerapkan pemahaman konsep dasar jurnalistik di abad milenial ini, baik itu dalam media cetak maupun elektronik kepada siswi dengan tidak menghilangkan dasar palsafah hidup umat Islam yakni Al Quran dan hadits,” ungkap Dedi.
Semntara itu, pengasuh pondok pesantren QM KH. Zamzam Imadudin melalui Pembina Santri Ust. Krisna menegaskan bahwa materi ilmu jurnalistik sengaja diberikan kepada para siswa agar mampu memahami dasar dasar jurnalistik dalam perspektif Islam, sehingga pada gilirannya bisa menumbuhkan rasa semangat dan jihad untuk menegakan syariat Islam melalui jurnalistik.
“Kami harap para siswa nantinya bisa mengetahui dan memahami dasar dasar jurnalistik yang berlandaskan ajaran agama islam dan mampu menumbuhkan ruhul jihad dalam diri generasi muda,” terang Krisna.
Dalam kesempatan itu, sejumlah siswa juga langsung memperagakan teknik menjadi news anchor dan reporter lapangan yang direkam melalui kamera layaknya di studio TV. (Zaf)