KAB TASIKMALAYA (CM) – Para pimpinan Forum Komunikasi Daerah menghadiri kegiatan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) mengenai Anak Punk Berubah? di Asia Plaza Tasikmalaya pada Kamis (09/01/2020).
Mantan anak jalanan yang saat ini menjabat sebagai Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, mengatakan, kegiatan tersebut menjadi fenomena baru bagi Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.
“Ini diakibatkan tiga faktor. Pertama, pola asuh di dalam rumah tidak berjalan baik sehingga menimbulkan rasa ketidaknyamanan. Kedua, pola didik ketika ada di dunia pertama, baik di rumah maupun sekolah tidak menemukan kenyamanan. Dengan demikian, biasanya anak akan menjelmakan kembali dunia ketiga yaitu anak funk,” terangnya,
“Kemudian, faktor pembiaran dari kita maupun pemerintah yang terkesan membiarkan. Ini menjadi persoalan sehingga anak-anak punk turun ke jalan dan membutuhkan solusi yang sangat pas. Apabila dibiarkan akan membahayakan,” tuturnya.
Menurut Ato, hal tersebut menjadikan komunitas mereka makin hari semakin banyak dan bertambah. “Dari beberapa kasus yang berurusan dengan anak punk itu hampir 92 persen, di antaranya, dari perceraian kedua orangtua. Kedua wilayah ini angka perceraiannya sangat tinggi. Kita butuh sebuah kerjasama dan adanya kemauan untuk duduk bersama guna menyelamatkan anak-anak kita,” pungkas Ato. (Amas)