TASIKMALAYA (CM) – Kasie Seksi Jaminan Pelayanan dan Hak-hak Reproduksi dan Keluarga Berencana pada Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya, Risi Rizka Dewi, AM, keb, S.KM., menerangkan bahwa pencegahan stunting bisa juga melalui program KB dengan pengaturan jarak kehamilan.
Ia menyebut, Bina Keluarga Balita (BKB) lebih menyasar pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengasuh, juga membina dalam tumbuhkembangkan anak. “Upaya yang saat ini dilakukan KKBPK untuk mencegah stunting, diantaranya Bina Keluarga Balita dan Keluarga Berencana sebagai upaya untuk mengatur jarak kehamilan,” terang Risi, Jumat (13/12/2019).
Dijelaskannya, upaya tersebut dilakukan melalui kegiatan stimulasi fisik, mental, intelektual, emosional, spiritual, sosial dan moral. Menurut ia. program BKB untuk peningkatan pembangunan keluarga tentang pemahaman orangtua dan dapat lebih paham tentang seribu Harapan Pertama Kehidupan (HPK).
Selai itu, lanut Risi, program BKB juga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), dengan harapan mampu mencetak generasi masa depan yang sehat dan punya gizi yang cukup.
“Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional melalui Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM, mengurangi kemiskinan, dan mencapai kebahagiaan. Caranya menjaga kesehatan reproduksi ibu, meningkatkan gizi, dan pendidikan anak,” pungkas Risi. (Anto)
