News

Belajar Fotografi di Eyesee Photo Class; Meski Gratis Tetap Berkelas

223
×

Belajar Fotografi di Eyesee Photo Class; Meski Gratis Tetap Berkelas

Sebarkan artikel ini

KOTA BANDUNG (CM) – Anda senang fotografi dan ingin mendalami ilmunya? Jangan bingung. Merapat saja ke Braga City Walk, Kota Bandung. Cari Eyesee Photo Class. Di sanalah Anda bisa menyelami ilmu cukrak-cekrek tanpa harus bayar alias gratis.

Di Braga City Walk, setiap satu minggu satu kali, seluruh siswa Eyesee Photo Class akan berkumpul. Mereka berasal dari berbagai kalangan, mulai pelajar hingga ibu rumah tangga. Layaknya sekolah foto, di ruangan yang cukup luas itu terdapat fasilitas yang lengkap. Ada laptop, proyektor, dan studio lighting.

“Kalau mau belajar foto itu bayarnya mahal. Saya terpikir bikin yang free. Ini wujud kepedulian saya pada dunia fotografi,” kata pendiri yang juga guru Eyesee Photo Class, Hermawan Wicaksono.

Ia membuka kelas foto itu sejak 2011. Kendati gratis, bukan berarti amatiran. Eyesee Photo Class menggunakan kurikulum yang sama dengan sekolah-sekolah fotografi pada umumnya. Yang membedakan hanya waktu pertemuannya.

“Saya memberi pelajaran dari mulai apa itu gambar dua dimensi, tiga dimensi, tentang dimensi gambar, kemudian kalau foto harus lurus, vertikal, horizon, kemudian bagaimana caranya motret diagonal. Yang saya lihat kebanyakan orang motret itu mereka langsung motret tanpa tahu teknik cara motret yang baik,” paparnya.

Di setiap pertemuan, Eyesee Photo Class memiliki tema yang berbeda-beda, hingga hunting bersama. “Foto-foto hasil mereka kita review. Kalau jelek, dibilang jelek. Hancur, bilang hancur, dan bagus dibilang bagus,” tandasnya.

Sistem penilaiannya pun tak tangung-tanggung. Hermawan melibatkan rekan-rekannya yang berada di luar negeri, seperti Brazil dan Amerika. “Saya kasihkan filenya ke mereka. Mereka itu asli orang sana,” imbuhnya.

Menurutnya, meski kelas fotografinya dibuka gratis, ia tetap mengutamakan hasil yang berkelas. Bukan asal-asalan. “Saya ingin berbagi ilmu saja dengan teman-teman yang hobi fotografi,” ucap Hermawan.

Apalagi saat ini banyak sekali orang yang memiliki kamera, namun belum memahami ilmunya. “Bagaimana caranya supaya ngga jadi sampah digital, makanya harus diedukasi. Dulu, saya belajar fotografi itu dari kamera rol, makanya setiap jeperetan itu harus berharga,” tandasnya.  (Kky)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *