News

Wali Kota Tasik Minta Masyarakat Pelihara Olahraga Tradisional

203
×

Wali Kota Tasik Minta Masyarakat Pelihara Olahraga Tradisional

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Dinas Porabudpar menggelar kegiatan Inuitasi olahraga tradisional tingkat SD se-Kota Tasikmalaya, di halaman Bale Kota, Jalan Letnan Harun, Kelurahan Sukamulya Kecamatan Bungursari, Selasa (12/11/2019).

Ketua Panitia Penyelenggara Olahraga Tradisional, Rudi Mahar Nurjaman, S.Pd. mengatakan, kegiatan tersebut terdiri dari lima cabor diantaranya hadangan, tarumpah panjang, egrang, dogongan, dan sumpitan.

“Tujuan utama kegiatan untuk mencari bibit atlet ajang seleksi kejuaraan tingkat Provinsi Jawa Barat pada tahun 2020 yang akan datang, dengan sisa waktu 6 bulan untuk melakukan pembinaan,” terang Rudi.

Ia juga menyebutkan, sebetulnya olahraga tradisional tidak hanya lima cabor melainkan masih banyak yang harus digali. Namun, yang sudah terklarifikasikan tingkat Provinsi dan nasional baru lima cabor yang terbilang favorit. “Untuk merawat dan menjaga budaya olahraga tradisional, kegiatan olahraga ini tak akan berhenti tapi akan kembali di event berikutnya,” jelas ia.

Kegiatan tersebut diapresiasi Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman. Ia mengatakan, pihaknya sangat mendukung Komite Olahraga (Koti) tradisional yang ada di Kota Tasikmalaya. “Kami ingin olahraga tradisional tumbuh kembali. Memang saat ini telah tergerus zaman dan teknologi. Tentunya jangan sampai hilang harus tetap dijaga,” ujarnya.

“Karena olahraga ini selain sebagai sebuah budaya orang sunda warisan nenek moyang kita sejak zaman dulu juga memiliki nilai pendidikan yang familiar, memiliki sosial dan kebersamaan yang tinggi,” tutur Budi.

Ia menyayangkan, di era sekarang ini olahraga tradisional di masyarakat terutama kalangan millenial kurang bersosial, sudah terkikis dengan era teknologi dan media sosial. “Ini sangat berbahaya, harus mulai dipecahkan karena individulaistis akan hadir,” papar wali kota.

“Kami harap olahraga tradisional bisa menjadi sebuah wahana wisata yang menarik. Artinya harus dikemas sedemikian rupa agar lebih menarik. Dengan tujuan untuk mengembalikan olahraga sambil bermain dan memelihara nilai budaya luhur orang sunda,” imbuhnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *