KOTA TASIKMALAYA (CM) – Selama dua hari ini hujan dengan intensitas rendah turun di berbagai wilayah Priangan Timur. Namun masih belum memberikan dampak pada sumber mata air. Faktanya, beberapa daerah masih mengalami krisis air bersih seperti di Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Banjar.
Guna merespon hal tersebut, Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap Tasikmalaya menyalurkan sebanyak 36.000 liter air bersih ke tempat yang sampai saat ini masih terdampak kekeringan dan mengalami krisis air bersih.
Salah satunya Desa Cipondok, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, yang selama kurang lebih 7 bulan ini terdampak kekeringan, sehingga menyulitkan masyarakat untuk memenuhi dan menjalankan kegiatan sehari-harinya akibat sulitnya mendapatkan air bersih.
Seperti halnya diungkapkan sala seorang warga setempat, Gina, yang mengatakan bahwa ia bersama keluarga, tetangga dan masyarakat di sekitarnya masih cukup sulit menemukan air bersih.
“Selama ini selain mengandalkan bantuan dari pemerintah setempat, kalau lagi musim kemarau seperti ini semua warga hanya memanfaatkan satu-satunya sumur bor, dan itu pun berbayar. Sudah lama ini sumur bor tersebut kering, jadi tak ada sumber air yang bisa kami manfaatkan lagi,” terangnya, kepada media, Sabtu (02/11/2019).
Sementara itu, Staf Program ACT Tasikmalaya, M. Fauzi Ridwan mengungkapkan bahwa program dropping air bersih di Priangan timur akan tetap berjalan hingga semua masyarakat tidak kesulitan mendapatkan air bersih, seperti halnya di Kota Banjar.
“Mengingat hujannya belum merata dan signifikan, Insyaallah ACT Tasik bekerjasama dengan pemerintah setempat akan terus melakukan distribusi air bersih di Priangan Timur. Tujuannya untuk meringankan masyarakat mendapatkan air bersih,” pungkas ia. (Edi Mulyana)





