KOTA TASIKMALAYA (CM) – Menyikapi kondisi negara saat ini, Komando Distrik Militer (Kodim) 0612 Tasikmalaya bekerjasama dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 8 menggelar kegiatan penyelenggaraan pembinaan teritorial terpadu pembinaan kader bela negara yang di ikuti sebanyak 200 pelajar.
Komandan Kodim 0612 Tasikmalaya yang diwakili Kasdim Mayor Inf Candra Suhendra mengatakan, pembinaan teritorial terpadu 2019 ini mengangkat tema memberdayakan wilayah pertahanan melalui kegiatan binter terpadu guna mendapatkan ruang alat dan kondisi juang yang tangguh.
Menurutnnya, pembinaan teritorial merupakan tugas poko dan tugas utama TNI AD dalam rangka mendukung tercapainya tugas pokok yang di implementasikan melalui pemberdayaan, geografi kondisi sosial untuk menciptakan ruang alat dan kondisi juang yang tangguh.
“Pelaksanaan binter ini bisa dilakukan secara berdiri sendiri maupun melibatkan komponen lain dalam melaksanakan bhakti TNI, kepentingan sosial maupun kegiatan bela negara untuk memperkuat kemanunggalan TNI demi keamanan dan pertahanan negara,” jelas Kasdim Candra.
Menurutnya, upaya bela negara ini selain merupakan hak kewajiban bagi warga negara juga merupakan penghormatan yang harus dilakukan oleh setiap warga negara secara adil dan merata yang tercantum dalam pasal 27 ayat 3 dan pasal 30 UUD 1945.
“Peran warga negara dalam upaya bela negara dapat diwujudkan dengan pelatihan miter, pengabdian sesuai dengan profesi, pendidikan kewarganegaraan termasuk pembinaan bela negara yang saat ini sedang dilakukan terhadap para pelajar SMA Negeri 8 yang dilaksanakan selama 3 hari mulai 29-31 Oktober dengan tujuan untuk menumbuhkan cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara. Dapat dipastikan negara akan tegak berdiri, aman, damai apabila di pertahankan oleh semua komponen warga negaranya,” ujarnya.
Menurutnya, pelatihan dan pemahaman bela negara yang sangat penting untuk diperhatikan, yakni menjaga persatuan NKRI, keselamatan WNI guna mempertahankan negara dari berbagai ancaman dari dalam maupun dari luar negeri. Tentu kita sebagai warga negara yang baik harus turut serta dalam upaya pertahanan, dalam menjalankan kehidupan sehari hari dapat dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan dimanapun kita berada.
Diharapkan, 2 ratus siswa yang turut serta dalam pemahaman bela negara ini dapat mewakili 1000 lebih siswa yang ada di SMA Negeri 8 Tasikmalaya, sehingga bisa menjadi sumber informasi untuk dilanjutkan kepada teman temannya baik yang ada di sekolah maupun luar sekolah.
“Sesuai dengan peraturan UU Dasar 45 pasal 27 ayat 3 setiap warga negara berhak dan diwajibkan untuk bela negara. Kemudian di pasal 30 ayat 1 tiap warga negara berhak ikut serta pada pertahanan bela negara. Disayangkan kondisi sekarang masih banyak para pelajar dan masyarakat banyak yang tidak tahu untuk mengucapkan rasa bela negara itu seperti apa,” ujarnya.
Sementara, Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Kota Tasikmalaya, Guruh Maha Awan mengatakan, terpilih dan ditunjuknya sekolah SMA Negeri 8 menjadi pusat kegiatan bela negara, menjadi kebanggaan semua komponen yang ada di SMA Negeri 8.
“Pembekalan bela negara ini merupakan suatu bekal yang sangat bermanfaat bagi para siswa. Oleh karena itu, saya minta kepada semua siswa momentum ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Karena tidak semua murid bisa mengikuti pemahaman bela negara, hanya ada 200 orang yang terpilih bisa mengikuti kegiatan pemahaman bela negara ini,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan, tentu jaman sekarang bela negara itu bukan berati harus mengangkat senjata, melainkan dengan mengamalkan pedoman dan penghayatan Pancasila.
“Pedoman dan penghayatan Pancasila ini tentu selain menjadi bagian kewajiban TNI juga menjadi kewajiban semua pihak. Hari ini TNI telah membuktikan untuk selalu bela negara dengan cara mensosialisasikan pedoman bela negara kepada para pelajar di SMA Negeri 8 ini, ” pungkasnya. (Edi Mulyana)
