News

Meriahkan Hari Jadi, BI Fasilitasi 32 Kopi Beradu Sakti

280
×

Meriahkan Hari Jadi, BI Fasilitasi 32 Kopi Beradu Sakti

Sebarkan artikel ini

PANGANDARAN (CM) – Ini bukan tentang filosofi kopi karyanya Dee Lestari. Tapi ini hajatnya Pangandaran, kabupaten bungsu di Jawa Barat yang tengah merayakan hari jadinya yang ke-7.

Kegiatan ini bernama Festival Kopi. Diselenggarakan oleh Perwakilan Bank Indonesia (BI) Cabang Tasikmalaya, di Grand Pangandaran, Jumat (25/10/2019).

Sebanyak 32 pengusaha kopi lokal yang berada di wilayah Priangan Timur beradu kehebatan dalam menyajikan kopi. Mereka berasal dari Kabupaten Pangandaran, Banjar, Ciamis, Tasikmalaya, Garut, dan Pangandaran.

Meriahkan Hari Jadi, BI Fasilitasi 32 Kopi Beradu Sakti
keahlian meracik kopi

Sejumlah kopi andalan turun gunung dalam kegiatan tersebut. Sebut saja, Kopi Cigalontang, Bertto, West Java Coffee, Yo! Coffee, Tees coffee, Litera, Ciamis Daily coffee, Rumah Buni, Penggiat coffee Tasikmalaya, Kedai Inovatif, Brother Coffee, Coboi Coffee, Woyo Coffee, dan lainnya.

Semuanya menyuguhkan kopi berkualitas, beroma unik, cita rasa khas dan berkarakter. Iya, dari sekitar 800 karakter kopi di dunia, tentu ada diantaranya dilahirkan dari kopi-kopi di atas .

stand kopi dari berbagai daerah
stand kopi dari berbagai daerah

Salah seorang peserta, Jeny (25) salah satu penjual Yo! Coffee asal Parigi Kabupaten Pangandaran mengaku begitu bangga ikut acara ini. Katanya, ajang festival kopi seperti itu baru pertama kali diikutinya.

“Ini menjadi sebuah tantangan, seorang perempuan sudah berani tampil dalam perlombaan diajang festival kopi. Meski di babak pertama tidak berhasil. Tetapi tak menjadi soal, terpenting mendapat pengalaman,” jelas Jeny saat ditemui media, usai kegiatan lomba.

Jeny berkata, pengalaman mengikuti kegiatan ini menjadi motivasi baginya untuk lebih menekuni kopi. Sudah saatnya pengusaha kopi lokal lebih berani dan lebih besar bermimpi untuk membesarkan kopi.

“Saya merasa bangga karena telah menjadi salah satu peserta dari 32 peserta, perempuan saya satu-satunnya,” bangganya lagi.

Ia berharap, kedepannya bila ada festival kopi lagi dia akan tampil lebih maksimal. Ia ingin serius mengembangkan dunia usaha di bidang perkopian.

“Seperti manis dan pahitnnya kopi bertemu dalam kehangatan. Semoga di tahun depan dan selanjutnya, banyak perempuan seperti saya ini (yang ikut kegiatan festival kopi, red),” pungkasnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *