KOTA TASIKMALAYA (CM) – PT Pertamina turut memeriahkan kegiatan Hari Ulang Tahun Kota Tasikmalaya ke-18 dan Tasik Oktober Festival 2019 ke-3, dengan menghadirkan program Trade-In Bright Gas.
Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR III Dewi Sri Utami mengatakan, Trade-In Bright Gas ini adalah program penukaran 2 buah tabung LPG (liquefied petroleum gas) subsidi ukuran 3 kgmenjadi bright gas 5,5 kg.
Program penukaran ini murah meriah. Masyarakat cukup merogoh kocek goceng. “Tabung gas ditukar. Masyarakat mendapatkan harga promo, Rp 5.000 dengan memakai aplikasi LinkAja atau MyPertamina,” jelas Dewi.
Partisipasi Pertamina MOR III pada ajang ini merupakan upaya perseroan untuk memperluas akses (aksesbilitas) masyarakat terhadap bahan bakar LPG non subsidi.
“Selain lewat Trade-in ini, masyarakat dapat memperoleh Bright Gas dengan harga normal di agen dan SPBU Pertamina, outlet dan mini market, serta layanan Home Delivery (pesan antar) melalui Pertamina Contact Center 135,” ujar Dewi.
Dewi menambahkan, Bright Gas merupakan LPG non subsidi dari Pertamina. Tabung berwarna merah muda ni memiliki aspek keamanan yang unggul, yakni dengan teknologi katup ganda (double spindle valve system) serta safety valve, yang dapat “mengunci” apabila sewaktu-waktu terjadi tekanan dalam tabung.
LPG ini juga dilengkapi hologram berwarna (optical color switch) untuk mencegah pemalsuan. Tutup tabung Bright Gas turut dilengkapi dengan QR Code, yang dapat dipindai untuk melihat asal tabung LPG tersebut.
“Pada kegiatan ini Pertamina juga mengadakan demo memasak dan sosialisasi penggunaan LPG aman. Serta, permainan menarik yang berhadiah merchandise Pertamina,” katanya.
Sementara itu, Sania (28) warga masyarakat yang memanfaatkan program promo ini menyambut baik. Ia merasa terbantu karena rencana menukar si hijau dengan si pink dapat terwujud.
“Saya sudah lama berniat menukar tabung LPG menjadi Bright Gas karena isi ulangnya bisa lebih lama dan dihitung-hitung jadi lebih irit. Ketimbang dengan tabung kecil, tiap minggu harus ganti,” ujarnya. (Edi Mulyana)







