TASIKMALAYA (CM) – Turut merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 74 Tentara Nasional Indonesia (TNI), Satuan Lalulintas Polres Kabupaten Tasikmalaya menggelar kegiatan pelayanan Samsat Keliling (Samling) dan pembuatan Sim Keliling (Simling) kepada masyarakat dan angoota TNI di wilayah hukum Kodim 0612 Tasikmalaya.
Kasat Lantas Polres Kabupaten Tasikmalaya, AKP Atik Suswanti mengatakan, pelayanan pembuatan SIM dan pelayanan Samsat keliling melibatkan Kapolsek Singaparna dan Koramil 1211 Singaparna, para perwira dan anggota Sat Lantas Polres Tasikmalaya.
“Samling dan simling ini selain bagian dari pelaksanakan pelayanan sistem jemput bola, juga salah satu bentuk kepedulian polisi dihari ulang tahun ke 74 TNI,” jelas Atik, di Singaparna, Sabtu (5/10/2019).
Ia mengatakan, pihaknya berkomitmen dalam meningkatkan sinergitas antara personil TNI dan Polri dalam menjalankan tugas dilapangan sehingga dapat terjalin dengan baik. Kedua institusi ini menjadi pelindung dan pengayom masyarakat.
Kegiatan tersebut mendapat respon dari Dandim 0612 Letkol Inf Imam Wicaksana. Perwira dua melati emas ini menyebut, kegiatan samling dan simling yang dilakukan oleh jajaran Satlantas Polres Kab Tasikmalaya itu merupakan terobosan yang sangat baik.
“Saya yakin di beberapa daerah yang cukup jauh dari pusat keramaian, para pengguna kendaraan bermotor masih banyak yang belum memiliki SIM. Tentu dengan adanya program ini, dapat membantu masyarakat Kabupaten Tasikmalaya untuk pengurusan surat-surat yang berkenaan dengan kendaraan bermotor,” ujar Imam.
Menurutnya, sebagai bagian dari masyarakat juga merasa terbantu untuk pengurusan surat menyurat kendaraan bermotor yang dimiliki anggota TNI, baik yang sifatnya kendaraan dinas mau pun secara pribadi.
Program samling dan simling ini, sambungnya, merupakan bukti dari sinergitas polisi dan TNI. Jadi, sekaligus bisa membantu pihak Satlantas untuk mensosialisasikan. Apabila ada pertanyaan dari masyarakat seputar permasalahan tersebut, para tantara ini bisa menjadi penyambung lidah untuk disampaikan kepada pihak Satlantas.
Lebih jauh dikatakan, kesadaran berkendaraan itu sangat perlu. Tanpa memandang jabatan ataupun status di masyarakat.
“Kami pun paham bahwa angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia termasuk di Kabupaten Tasikmalaya ini bisa dikatakan tinggi. Semua berawal dari rendahnya kesadaran, ketaatan berlalu lintas,” papar Imam. (Edi Mulyana)





