KOTA TASIKMALAYA (CM) – Warga Kampung Plang Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya geger bukan main. Bagaimana tidak, seorang perempuan paruh baya di daerah itu tega mengubur bayinya sendiri di kebun pekarangan rumah.
Kasus ini terbongkar ketika warga curiga dengan aksi ibu kandung korban yang diketahui bernama DN (27). Si ibu, saat sibuk mencangkul dipekarangan rumahnya, mengaku kepada tetangganya sedang mengubur bangkai kucing.
Ketua RT setempat, Apip mengungkapkan, pada mulanya warga yang tinggal di sekitar DN merasa curiga dengan tingkah ibu muda yang tidak diketahui sedang berbadan dua.
Tepatnya di Sabtu (07/09/2019) malam, warga melihat DN sedang menggali tanah di kebun pekarangan rumahnya secara diam-diam. Namun saat ditanya warga, dia mengaku sedang mengubur kucing yang mati.
“Warga sempat intip karena tidak percaya begitu saja. Tidak lama setelah DN pergi, warga datang kembali dan membongkar kuburannya,” ungkap Apip, kepada wartawan, Senin (10/09).
Dan betapa kagetnya warga, ternyata kuburan yang sempat dikatakan kucing itu ternyata manusia. “Itu ternyata mayat bayi,” seru Apip.
Mendapati kejanggalan ini, warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Indihiang. Setibanya di lokasi, petugas segera menggelar olah TKP bersama jajaran dari Unit Identiifikasi Polres Tasikmalaya Kota.
Masyarakat di kampung tersebut tidak menyangka dengan kejadian tersebut. Mereka juga mengenal pelaku belakangan ini cenderung tertutup dan kurang bersosialisasi. Bahkan, warga tak tahu kalau DN sedang hamil, “Karena dia jarang keluar rumah,” katanya.
Setelah melakukan penyelidikan, petugas Polsek Indihiang langsung mendatangi rumah pelaku dan melakukan pemeriksaan di sana. DN pun diamankan petugas ke kantor Polisi.
Saat diperiksa petugas, pelaku yang berstatus janda ini mengaku, mengubur bayinya karena sudah meninggal beberapa saat setelah dilahirkan di toilet rumah.
Jajaran kepolisian melalui Inafis Polres Kota Tasikmalaya langsung melakukan otopsi terhadap bayi tersebut di Rumah sakit dr. Soekardjo.
“DN sedang dalam penanganan Intensif karena mengalami pendarahan,” ungkap salah seorang perawat yang menanggani DN di rumah sakit. (Anto)