KOTA TASIKMALAYA (CM) – Pasca difungsikannya kembali lajur jalan batu andesit area Taman Kota Masjid Agung, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tasikmalaya, Aay Zaeni Dahlan mengaku pemetaan zebra cross lajur jalan termasuk rambu-rambu lalu lintas mendapat kesulitan.
“Untuk pemetaan rambu-rambu lalu lintas sebelumnya dilakukan tidak sulit karena melingkar berbentuk jam, semua mengarah dari Yudanegara, Dokar, Otista memutar ke arah Masjid Agung, Taman Kota Jalan Pemuda dan ke Jalan HZt Mustofa jadi rapih dan terarah,” jelas Aay.
BACA: Garasi Timbel Pedo Nyaris Ludes Terbakar
Namun, katanya, pasca di bukanya lajur batu andesit agak krodit karena ada beberapa lajur. Selain lajur batu andesit juga lajur Jalan Pemuda ditambah ada PKL. Berbeda sewaktu ada Tugu Adipura, dulu bisa dijadikan pemisah lajur ke Jalan Yudanegara dan ke HZ Mustofa.
“Ditambah lagi, selain PKL ada juga pedagang yang menggunakan mobil, tentu menjadi pertanyaan mau berdagang atau mau parkir, jadi tidak jelas. Penomena ini sulit diatur karena tidak terjangkau oleh peraturan,” pungkasnya. (Edi Mulyana)
BACA: Cegah Penyalahgunaan Senpi, Polres Tasik Kota Lakukan Tes Psikologi
