KOTA TASIKMALAYA (CM) – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tasikmalaya, Aay Zaeni Dahlan, mengaku pemberian hibah Bus 3/4 dari Kementerian Perhubungan RI yang diperuntukan untuk mengangkut anak sekolah sudah satu tahun tidak dioperasikan.
“Sebetulnya, bus sekolah ini bukan berarti tidak ada niat untuk dioperasikan, namun terganjal dengan persoalan biaya operasional dan kondisi ril dilapangan,” jelas Aay kepada media di Kantor Dinas Perhubungan Jalan Ir. H. Djuanda Kota Tasikmalaya, Selasa (27/08/2019).
Pertimbangannya, tambah Aay, selain busnya hanya satu, kalau pun di operasikan tidak akan maksimal. Minimal ada 5 unit baru bisa dioperasikan lebih maksimal.
Namun, pemetaannya harus dipertimbangkan baik supir, kondektur, rute, Bahan Bakar Minyak (BBM), termasuk perhitungan pengangkutan anak sekolah.
“Apa mungkin biaya ongkosnya ditanggung oleh Pemerintah. Nah, ini harus benar benar matang,” ungkapnya.
Menurutnya, adanya program penjemputan anak sekolah dengan menggunakan bus, seyogianya harus diperhitungkan lebih matang.
Selain terganjal biaya operasional, lanjutnya, kondisi di lapangan terkait angkutan konpensional, online, yang selama ini pengangkutan anak sekolah menjadi andalan mereka, tetap harus dipertimbangkan.
Sementara, bus tersebut untuk saat ini digunakan untuk kegiatan sosialisasi keselamatan berlalu lintas pada para pelajar dari berbagai tingkatan. Minimal kehadirannya kita jemput menggunakan bus sekolah ini, namun tetap penjemputan juga harus memperhitungkan anggarannya.
“Jadi, pengoperasian bus sekolah ini harus dievaluasi terlebih dahulu dengan matang, ” pungkasnya. (Edi Mulyana)