News

Atasi Kekeringan, ACT dan Unsil Distribusikan 10 Tanki Air Bersih

275
×

Atasi Kekeringan, ACT dan Unsil Distribusikan 10 Tanki Air Bersih

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Sejak dilanda bencana alam musim kemarau kurang lebih 7 bulan. Dampaknya sudah sangat dirasakan sebagian masyarakat di Indonesia. Mereka telah kesulitan untuk mendapatkan Air bersih seperti yang terjadi di beberapa daerah termasuk di Kota Tasikmalaya.

Aksi Cepat Tanggap (ACT) berkolaborasi dengan Universitas Siliwangi di bantu oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) BPBD Kab Tasik, dan Lokanata, Inaqua melakukan aksi kemanusiaan, merespon darurat kekeringan dengan cara mendistribusikan 10 tankki Air bersih ke dua daerah.

Kepala Bidang Sosial kemasyarakatan (BEM), Fahrul Rifki Pratama, menyebutkan, pendistribuasian 10 tangki air atau sebanyak 50.000 liter air ke dua daerah Kota/Kabupaten Tasikmalaya itu bertujuan membantu masyarakat yang kesulitan air bersih pasca dilanda kekeringan.

Menurutnya, sejumlah titik yang mendapatkan pasokan air bersih diantaranya, Cipeusar, Sukajaya, Purbaratu, Gunung Subang, Cilamajang Kawalu, Pager Gunung, Singkup, Purbaratu. Desa Girikancana, Kecamatan Parung ponteng, Desa padawaras kecamatan Ciaptujah Kabuptaen Tasikmalaya. Cikoneng, Cibaregbeg Kabupaten Ciamis.

“Pendistribusian air bersih ini adalah bentuk stimulus awal kepada masyarakat Tasikmalaya. Hadirnya Universitas Siliwangi bukan hanya sekedar untuk bergerak dalam ruang lingkup akademik saja tapi peka terhadap isu isu sosial lingkungan dan masyarakat yang ada di tasikmalaya dan sekitarnya,” jelas Fahrul kepada media di Jalan Siliwangi Kecamatan Tawang Kamis (22/8/2019)

Ia menambahkan, tujuan kolaborasi bersama ACT, BPBD dan lainnya, menjadi langkah awal Universitas Siliwangi dalam merangkul pihak pihak terkait dalam menyelesaikan segala isu sosial dan juga lingkungan di wilayah Periangan Timur.

“Pihak BPBD Kota/Kabupaten dan lainnya telah selaras dan siap secara cepat dalam merespon segala hal permasalahan yang terjadi di masyarakat. Oleh karena itu pendistribusian ini akan berlanjut. Apalagi menurut data yang kami himpun ada 78 titik di Tasikmalaya yang mengalami kekeringan maka dari itu terus berlanjut,” jelasnya.

Ketua ACT Tasikmalaya, Taofik, menyebutkan, pihaknya akan terus istikomah bahu membahu membantu masyarakat merespon darurat kekeringan yang sudah terjadi sejak lama.

“Kolaborasi aksi kemanusiaan pendiatribusian air bersih ini selain langkah awal bagi ACT dan Universitas Unsil. Tentu akan berlanjut. Tetapi kami mendo’akan semoga Allah turunkan hujan dalam waktu dekat ini,” jelas, Taofik.

Tambahnya, kalau kita bicara prediksi BMKG puncak kekeringan itu akan terjadi di bulan September sehingga kita semua harus tetap siaga, waspada, istikamah untuk terus membantu masyarakat yang terkena dampak kemarau.

“ACT hari ini serempak di 28 Kota/Kabupaten termasuk di Tasikmalaya menggerakkan 250 armada tanki air bersih kalau dikonversikan itu kurang lebih ada 1 juta dua ratus lima puluh liter air bersih, dialirkan kebahagiaan ini kepada saudara saudara terdampak kekeringan di seluruh indonesia,” ujarnya.

Ditempat berbeda, Evin Indriyani warga Gunung Subang RT 02/12 Kecamatan Kawalu, mengaku semenjak kemarau melanda. Dirinya dan keluarganya telah merasakan dampak kekurangan air bersih sudah berjalan tiga bulan ini.

“Saya selama tiga bulan ini belum mendapatkan bantuan air bersih dari pihak mana pun, baru sekarang ada pengiriman air bersih. Biasanya kalau gak ada bantuan saya suka mengambil air dari sawah sejauh 1 km dari rumah,” pungkasnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *