TASIKMALAYA (CM) – Sejak bulan November 2016 hingga Juli 2019, kurang lebih 3 tahun berjalan, kontrak bendungan Leuwi Keris yang berada di dua perbatasan antara Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Banjar progresnya telah mencapai 54,61 persen.
Kepala Satuan Kerja (Satker) Bendungan Lewi Keris, Posma Samosir membenarkan, setelah dilaksanakan kontrak November 2016 proyek bendungan Lewi Keris tetelah berjalan selama tiga tahun ini. Target tahun 2021 dapat diselesaikan sampai finising.
“Progres pekerjaan yang sudah sampai finising yakni paket tiga pengeboran terowongan sepanjang 1 km lebih diameter 6,25 m telah selesai. Namun paket satu dan dua masih dalam proses, yang pasti target 2021 dengan kekuatan tenaga kerja sebanyak dua ratus orang dipastikan akan tercapai sesuai dengan kontrak,” jelas Posma kepada media saat di temui di BBWS Banjar Selasa (30/7/2019).
Ia menyebutkan, yang menjadi pekerjaan rumah sekarang ini adalah rencana ke dua untuk bendungan Lewi Keris masih dalam proses tahapan pembebasan untuk kebutuhan genangan.
“Pembebasan penggenangan bendungan sangat membutuhkan dukungan dari pihak terkait agar apa yang kita rencanakan untuk pembebasan itu bisa terpenuhi dengan harapan dapat diselesaikan di tahun 2019 ini,” paparnya.
Posma menjelaskan, yang menghambat terhadap proses bendungan leuwi keris selain waktu dan proses pekerjaan termasuk pembebasan untuk genangan.
“Cuaca hujan juga salah satu yang menghambat, karena testur tanahnya lembek, berbeda dengan musim kemarau pekerjaan dapat berjalan dengan lancar,” ucapnya.
Disinggung soal biayanya,Posma mengaku, sampai sekarang ini sudah menghabiskan sekitar 1,19,9 triliun. Sedangkan total yang dibutuhkan setelah ada perubahan kurang lebih 2,92,9 triliun.(Edi Mulyana).