KOTA TASIKMALAYA (CM)– Setelah melalui tahapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi maupun non Zonasi selesai, sebanyak 320 siswa baru yang diterima di SMP Negeri 5 Kota Tasikmalaya diberi Pembinaan.
Sebelumnya, ribuan calon peserta didik baru harus melelui beberapa tahapan, dari mulai jalur Zonasi non Zonasi Cerdas Istimewa (CI) serta berbagai jalur seperti halnya jalur olahraga, tahfiz Qur’an, Nem, dan jalur zonasi online. Termasuk di sekolah SMP Negeri 5 Kota Tasikmalaya.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Negeri 5 Kota Tasikmalaya, Satria Gandara, mengatakan, hari pertama peserta didik baru, dari total 320 orang siswa, baru 99 persen masuk sekolah. Satu persen tidak masuk dengan alasan sakit dan ada kepentingan keluarga.
“Hari pertama masuk sekolah mengutamakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), dulu dikenal sebagai Masa Orientasi Siswa (MOS) atau Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPD), merupakan sebuah kegiatan yang umum dilaksanakan di sekolah setiap awal tahun ajaran baru, guna menyambut kedatangan para peserta didik baru, hasil seleksi, kita laksanakan,” terang Satria, Sabtu (13/7/2019).
Sesuai dengan arahan dari Dinas, Kata Satria, kegiatan MPLS tidak ada plonco-ploncoan kaya dulu. Ia menyebut, saat ini sudah ditiadakan karena harus mengacu pada perkenalan yang beretika dan mendidik. Untuk MPLS tahun ini sekolahnya sudah punya rumah tahfidz.
“Jadi ketika berbuat pelanggaran pada kegiatan MPLS, kita memberikan sanksi hanya menghafal Qur’an itu pun dari surat-surat pendek. Mudah mudahan dengan adanya hukuman menghafal Qur’an seperti itu, para anak didik bisa menyerap dan termotivasi untuk lebih giat dalam menghafal,” jelasnya.
Adanya kegiatan MPLS tersebut, Santria berharap, bisa sesuai dengan tema religius yang ujungnya pada pembentukan karakter dapat menghasilkan siswa yang punya karakter sesuai dengan jargon SMP Negeri 5.
“Unggul dalam ilmu, jaya, santun dalam perilaku. Selain punya keunggulan dari akademik kejayaan dalam bidang non akademik juga menguasai tatakrama dan etika yang luhur,” tukasnya.
Ia mengimbau, kepada seluruh peserta didik baru setiap murid harus mematuhi tata tertib sekolah.
“Peserta didik harus membawa perlengkapan sholat, sejadah, peci dan sarung. Karena di awal pembelajaran materi mulai pukul 07:00 WIB, ada peningkatan pelajaran keagamaan solat Duha, do’a, dan ngaji bersama dilaksanakan selama satu jam,” jelasnya.
Anjuran tata tertib, kata satria, wajib dipatuhi oleh seluruh peserta didik guna menjaga lingkungan tetap sehat, bersih, zero dari sampah, terutama sampah plastik. Setiap murid diharuskan membawa makanan dari rumah seperti nasi dengan menggunakan tempat nasi, toples, atau kempis yang berisikan air untuk diminum di sekolah.
“Anjuran harus bawa kempis/toples itu, untuk mengurangi sampah yang saat ini sedang menjadi permasalahan serius di berbagai daerah, termasuk di Kota Tasikmalaya, yang dapat mengakibatkan, biang berbagai penyakit, termasuk banjir akibat tersendat tumpukan sampah pelastik dan lainnya. Mudah-mudahan dengan cara seperti ini selain mendidik juga mampu mengedukasi anak didik,” pungkasnya. (Edi Mulyana)





