PANGANDARAN (CM) – Pemerintah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat meluncurkan program Sekoper Cinta (sekolah perempuan capai impian dan cita-cita) dan program Ngabaso (ngabring ka sakola). peluncuran Launching program tersebut berlangsung di Aula Setda Kabupaten Pangandaran, Selasa (18/6/2019).
Kegiatan diawali dengan Jingle skoper cinta yang dipimpin langsung oleh Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pangandaran serta diikuti oleh Ibu-ibu Tim penggerak PKK serta Tim pasilitator sekoper cinta.
Dalam acara Launching Progam Sekoper Cinta dan Ngabaso dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pangandaran Hj Ida Nurlela Jeje Wiradinata sekaligus menjadi pemateri tunggal, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pangandaran Renny Widiastutty Adang Hadari, Kepala Dinas Keluarga Berencana, pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, Tavian Soekartono,SE, Ketua Dharma Wanita Persatuan, beberapa kepala dinas, Camat, serta Tim Penggerak PKK Kecamatan se-Kabupaten Pangandaran.
Pidato Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata yang dibacakan Asisten Daerah I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Pangandaran H. Tatang Mulyana menyebutkan, bahwa
dengan adanya peluncuran launching sekoper cinta oleh bapak Gubernur Jawa Barat merupakan wadah bagi perempuan untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman serta diharapkan bisa meningkatkan kualitas hidup.
“Progam tersebut diluncurkan merupakan salah satu upaya pemberdayaan perempuan untuk mewujudkan, meningkatkan kemampuan, kesetaraan, peran, akses, partisipasi, kontrol serta manfaat antara perempuan dan laki laki disemua bidang,” ucapnya.
Tatang menerangkan, Program tersebut berawal dari tingginya angka perceraian akibat kekerasan dalam rumah tangga, dan potensi stunting (sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya).
“Hasil dari monitoring kekerasan kepada perempuan dipicu permasalahan ekonomi dimana para perempuan tidak bisa mampu mengembangkan dan memberdayakan dirinya sendiri, selain itu mereka tidak mempunyai usaha semuanya tertumpu pada laki-laki sehingga kekerasan terhadap perempuan meningkat,”papar Tatang.
Dengan adanya program Sekoper cinta, Tatang berharap bisa menurunkan angka permasalahan sosial, kesenjangan sosial, kekerasan terhadap perempuan dan perceraian
“Program ini diharapkan bisa menurunkan angka perceraian khusunya di kabupaten pangandaran, selain itu sekoper cinta diharapkan menjadi jembatan bagi perempuan untuk dapat meningkatkan kapasitas dirinya atas permasalahan yang dihadapi,”sebutnya.
Sebagai tindak lanjut dari program sekoper cinta, kata Tatang, Pemerintah Kabupaten Pangandaran akan menerapkan program sekoper cinta yang akan dilaksanakan di Dusun Cilempung, tepatnya di SD Negri 1 Kersaratu, Desa Kersaratu yang direncanakan pelaksanaanya pada bulan Juli – Agustus 2019 mendatang.
“Sedangkan dari program Ngabaso atau ngabring kasakola ini diharapkan akan tumbuh generasi yang sehat, sebagai tindak lanjut di Kabupaten Pangandaran. Dan nilai utama yang diharapkan dari program ini, yaitu kesehatan fisik, kecerdasan akal , kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual,”harapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK kabupaten Pangandaran dalam penyampaian materinya memaparkan, program ini merupakan salahsatu jawaban dari berbagai permasalahan perempuan.
“Program Sekoper cinta merupakan jawaban dari permasalahan perempuan yang ada di Jawa barat, program ini diharapkan untuk menangani permasalahan yang ada,”jelasnya.
PKK sebagai mitra kerja Pemerintah, kata Ida, pihaknya akan membantu mengshare, mengejawantahkan program tersebut sampai ketingkat yang paling bawah.
“Program sekoper cinta memang salah satu inovasi yang hanya ada di Jawa Barat. Untuk itu kita sebagai mitra kerja pemerintah harus mengejawantahkan dan menanggulangi permasalahan perempuan di Jawa Barat khususnya di Pangandaran,” ungkap Ida.
Berbagai permasalahan perempuan seperti stunting, sambung dia, bahwa kekerasan rumah tangga, Human trapiking bisa teratasi dengan cara memberikan edukasi, mencarikan wadah pemberdayaan untuk perempuan supaya produktif.
“Caranya, yaitu melalui peningkatan kualitas hidup, kualitas kesehatan, perekonomian, etitud yang baik dan lain-lain,”pungkasnya. (Andriansyah)





