News

Melirik Suasana Idul Fitri di Amerika Serikat

359
×

Melirik Suasana Idul Fitri di Amerika Serikat

Sebarkan artikel ini
Melirik Suasana Idul Fitri di Amerika Serikat

AMERIKA SERIKAT (CM) – Ada yang unik pada hari raya Idul Fitri di “Negeri Paman Sam”, Amerika Serikat. Ranti Aryani, wanita kelahiran Bogor yang telah tinggal 20 tahun di AS ini menuturkan secara langsung kepada cakrawalamedia tentang suasana Idul Fitri di AS.

“Idul Fitri tahun ini, tepatnya di Negara bagian Maryland ada sekitar 1000 orang yang hadir. Yang menarik, mereka ada yang membawa bedug. Khatibnya berasal dari Middle East, beliau yang memberikan khutbah”, tutur Ranti melalui telepon selular, Jumat (14/06/2019).

Ranti, yang berprofesi sebagai Dentist ini juga mengatakan bahwa dirinya rindu ketupat. “20 tahun tinggal di AS, baru kali ini dapat ketupat dari janur, harganya sekitar 2 dollar. Falsafah ketupat mengandung arti yang luar biasa tentang kearifan lokal,” paparnya.

“Setelah selesai sholat Ied, kita melakukan silaturahmi di Kedubes Indonesia, karena biasanya ada open house. Walaupun jauh dari Indonesia, kami berusaha menghidupkan suasana kehangatan seperti di Indonesia,” ungkap ia dengan nada semangat.

Mengenai kejadian serangan WTC beberapa tahun silam, Ranti berusaha menerangkan kepada masyarakat AS bahwa yang bersalah melakukan hal tersebut adalah oknumnya, bukan Islam sebagai agamanya.

Ranti juga mengatakan, sebagai seorang Muslimah, ia dan muslimah-muslimah yang lainnya harus menjadi duta untuk menerangkan bahwa Islam adalah agama rahmatan lil alamin.

“Sejak kemerdekaan Amerika, Undang-undang di Amerika tidak melarang warganya untuk beragama dan melakukan simbol keagamaan. Pemerintahan di sini sangat moderat dan demokratis. Tugas dari para pendakwah agar Islam dapat diterima dengan baik di sini, dilakukan beberapa dialog dan alhamdulillah hijab diperbolehkan dan tidak ada larangan menggunakan hijab. Hijab kini bisa dipakai di sekolah, kampus, maupun di angkatan bersenjata,” pungkasnya.

Suasana Idul Fitri di Amerika Serikat nyatanya mempunyai ciri khas tersendiri. Ciri khas tersebut seolah menjadi warna yang menghiasi indahnya Islam sebagai agama rahmatan lil alamin. (Intan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *