CIREBON (CM) – Dua lembaga beda generasi dan beda latar belakang ini berkolaborasi di bulan suci. Keduanya bahu membahu mengisi Ramadan agar penuh arti sekaligus mampu menebarkan inspirasi.
Adalah Arus Informasi Santri (AIS) Jawa Barat yang pentolannya diisi santri-santri muda. Sementara Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation adalah lembaga amil zakatnya Bank Mandiri. Bank plat merah yang selalu tumbuh maju dan dinamis.

Meski berbeda latar belakang, namun dua lembaga ini kompak bekerjasama. Keduanya menggelar hajat bertemakan Ngabuburit Yuk. Acaranya ciamik dan sukses.
Selain berbagi tajil gratis, juga ada santunan untuk anak-anak yatim, lansia dan dhuafa. Sejak acara digelar hingga berakhir menjelang isya, rona kebahagian terpancar jelas diwajah-wajah kaum mustadha’afin tersebut.
Salah satu daerah yang menjadi sasaran dua lembaga ini adalah Cirebon. Acara digelar di Pondok Pesantren Daarul Muttaqin Kota Cirebon, Minggu (19/05/2019).
Selain penerima santunan, acara ini dihadiri oleh ratusan orang dari tokoh di wilayah Kota dan Kabupaten Cirebon, perwakilan pondok pesantren dan para aktivis organisasi kepemudaan setempat.
Koordinator AIS Jawa Barat, Adhia Ahmad Turmudzi mengungkapkan, pihaknya sengaja bekerjasama dengan MAI Foundation agar dapat memaksimalkan amal di bulan Ramadan.

“Kami bersama MAI Foundation ingin melalui Ramadan dengan penuh arti,” ujar Adhia, disela kegiatan, di Pondok Pesantren Daarul Muttaqin Kota Cirebon, Minggu (19/05).
Ia menjelaskan, acara Ngabuburit Yuk berawal dengan kegiatan menjelang buka puasa. Anak-anak yatim dan kaum dhuafa dihibur dengan sajian acara yang menghibur namun edukatif.
Selanjutnya acara pokok, yakni santunan bersama 100 yatim piatu dan pembagian sembako kepada 100 kaum dhuafa dan lansia. Kemudian tausyiah dan doa, dan ditutup dengan buka bersama dan Magrib berjamaah.
“Alhamdulillah, acara ini dihadiri beberapa sesepuh, sejumlah tokoh lokal, perwakilan pondok pesantren dan organisasi kepemudaan yang ada di Kota dan Kabupatan Cirebon. Terima kasih kepada MAI Foundation yang sudah mendukung kegiatan santri seperti ini,” katanya.

Adhia menambahkan, kegiatan tersebut sengaja digelar untuk menumbuhkan tali perekat antara anggota AIS Jawa Barat dengan masyarakat. Sekaligus ikut mengembangkan potensi santri untuk dapat bermanfaat bagi bangsa dan agama.
Kata dia, tak hanya di Cirebon saja. Pihaknya akan menggelar acara serupa di Bogor. Khusus di Kota hujan itu, pihaknya akan berkolaborasi dengan Lazisnu dan Wardah.
“Kami ingin meningkatkan kecintaan dan partisipasi aktif santri dalam bermasyarakat. Diharapkan melalui kegiatan ini santri dapat meningkatkan kembali kepekaan sosialnya sehingga dapat memberi manfaat kepada masyarakat. Menghadirkan manfaat kepada masyarakat,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, MAI Foundation memperkenalkan pada masyarakat yang hadir, bahwa MAI adalah lembaga yang dilahirkan di lingkungan Bank Mandiri.
“MAI adalah Lembaga Amil Zakatnya Bank Mandiri. Alhamdulillah kita bisa bersilaturahmi di kegiatan ini,” Kata Manager Program MAI, Foundation Qodrat, saat memberikan sambutan pada acara tersebut.
Sebagai lembaga profesional, Qodrat mengungkapkan kebanggaannya kepada kaum santri yang semakin melek berorganisasi. Kata dia, banyak pejabat di negara ini yang berasal dari kalangan santri.
“Oleh karena itu jangan pernah merasa malu menjadi santri. Jangan pernah lelah untuk belajar terus agar bisa menjadi santri yang bisa membangun dan memakmurkan negeri,” serunya.
Qodrat juga mengomentari tentang AIS, lembaga yang bekerjasama dengan pihaknya. “Arus Informasi Santri ini keren, milenial semua. AIS harus memiliki peran untuk mendigitalisasi pesantren-pesantren yg didaerah supaya berkembang.” imbuhnya.(Fauzi)
									




