News

Jembatan Cirahong Jadi Tempat Favorit Ngabuburit

348
×

Jembatan Cirahong Jadi Tempat Favorit Ngabuburit

Sebarkan artikel ini

TASIKMALAYA (CM) – Jembatan Cirahong terkenal karena bangunannya yang kokoh. Benteng sepanjang 800 meter melintas Sungai Cirahong yang menghubungkan antara Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis. “Bagian lambung jembatan menjadi jalan alternatif warga dari Ciamis ke Tasikmalaya begitu pula sebaliknya,” imbul Hendar (42), di lokasi, Sabtu (11/05/2019) sore.

Menurutnya, jika tidak melalui jembatan tersebut menuju dua desa yang bertetangga itu harus berputar melalui Kota Tasikmalaya dengan waktu tempuh perjalanan 1 jam. Jembatan Cirahong merupakan jembatan Kereta Api di bagian atasnya, menghubungkan jalur Kereta Api Pulau Jawa bagian selatan yang membentang dari Surabaya sampai Jakarta.

Lokasi Jembatan Cirahong cukup unik. Setengah jembatan memasuki wilayah adminsitratif Desa Panyingkiran Kabupaten Ciamis dan setengahnya lagi memasuki wilayah Desa Cilangkap Kec. Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya.

Karena pemandangannya yang indah, Jembatan Cirahong jadi favorit para fotografer. Momentum yang tepat bisa mengambil gambar kereta yang sedang melintas nyaris seperti terbang di angkasa, karena tingginya jembatan tersebut.

Konstruksi bangunan juga menjadi perhatian para juru foto. Balok-balok beton mencakar bumi, tersambung konstruksi baja melengkung dan tegak lurus. Menurut beberapa sumber, Jembatan Cirahong dibangun tahun 1893 oleh penjajahan Belanda.

Jembatan juga akan terlihat indah dari bagian bawah, sebalah Utara atau sebelah Selatan. Untuk bagian Barat terdapat jalan kecil berupa tangga, yang sehari-hari digunakan warga untuk berjalan.

Jalan ini dapat digunakan pengunjung untuk melihat dari bawah jembatan yang membentang di atasnya. Hanya saja dari bagian selatan, jembatan sulit dilihat kecuali turun sampai dasar sungai. Di sini hanya terdapat jalan kecil yang biasa digunakan warga untuk berkebun atau kesawah.

Selama bulan puasa, Jembatan Cirahong menjadi favorit warga ngabuburit. Menurut Didi penjaga perlintasan, mulai pukul 4 sore hingga magrib tiba, seputar jembatan dipenuhi warga. Pemandangan akan terlihat indah ketika matahari akan terbenam.

“Bahkan, jarak tempuh dari Kota Tasikmalaya berjarak sekitar 15 kilo meter. Setibanya di Alun-Alun Manonjaya atau Masjid Agung Manonjaya ada jalan ke sebelah kiri sekitar 2 kilo meter. Pengunjung bisa menggunakan kendaraan sendiri, baik sepeda motor atau mobil karena tidak ada angkutan umum yang langsung menuju Jembatan Cirahong,” pungkasnya. (anto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *