TASIKMALAYA (CM) – Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya mengakui adanya penurunan untuk pengurusan kartu tenaga kerja yang disebut kartu kuning. Tercatat dari bulan Januari hingga April ini hanya 1.617 kartu yang keluar.
Sementara dibanding tahun 2018 lalu, jumlah kartu tenaga kerja yang keluar mencapai 11056. Hal itu disampaikan Kepala Seksi Bidang Produktivitas dan Penempatan Tenaga Kerja, Suparman, SE., Kamis (09/05/2019).
Padahal, kata ia, kartu tersebut merupakan persyaratan mutlak untuk berkerja. “Memang untuk penerimaan CPNS tidak memerlukan kartu pencari kerja, sehingga terjadi penurunan tahun ini,” tuturnya.
Ia menyebut peningkatan pengurusan kartu pencari kerja biasanya terjadi setelah lebaran atau lulusan anak sekolah SMA dan Perguruan tinggi. “Saat itulah kenaikan pengurusan kartu kuning disini, di saat setelah lulusan SMA maupun mahasiswa,” ucapnya.
Sementara itu, Staf Ketenagakerjaan, Neli Nelfiany, mengungkapkan, untuk pelayanan pembuatan kartu kuning rata-rata sebulan mencapai 250 orang. Jumlah tersebut adalah pencari kerja aktif. “Biasanya mereka bekerjanya ke luar Kabupaten Tasikmalaya,” imbuh ia.
Dalam hal ini, dinas tersebut memberikan kemudahan bagi warga yang ingin mengurus kartu kuning untuk persyaratan masuk kerja. (anto)
