News

Jelang Ramadhan dan Idul Fitri, Inflasi Kota Tasik Terkendali

196
×

Jelang Ramadhan dan Idul Fitri, Inflasi Kota Tasik Terkendali

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Inflasi Kota Tasikmalaya menjelang Ramadhan tetap terkendali, yaitu secara bulanan tercatat 0,21% (mtm), lebih rendah dibandingkan inflasi Nasional yang sebesar 0,44% (mtm) dan Provinsi Jawa Barat yang sebesar 0,41% (mtm), serta paling rendah diantara 7 kota perhitungan inflasi di Jawa Barat. Dengan pencapaian tersebut, inflasi tahunan adalah 1,62% (yoy) dan inflasi tahun berjalan adalah 0,54% (ytd).

Tekanan kenaikan harga terutama berasal dari kelompok bahan makanan yang mengalami inflasi 1,04% (mtm), dengan sumbangan terbesar dari komoditas bawang merah, tomat sayur, telur ayam ras, bawang putih, dan tomat buah.

Inflasi pada bahan makanan disebabkan efek seasonal  menjelang Ramadhan yang menyebabkan permintaan meningkat, sementara untuk beberapa komoditas pasokannya masih terbatas. Pada bawang merah, permintaan sudah melonjak sementara pasokan masih terbatas karena panen raya baru mulai dilakukan akhir April sehingga harga diperkirakan baru mulai turun pada bulan Mei.

Demikian pula untuk tomat sayur dan tomat buah, permintaan sudah meningkat sementara pasokan masih terbatas akibat musim hujan sehingga banyak panen yang gagal. Namun kenaikan inflasi masih tertahan oleh deflasi pada beras yang telah memasuki musim panen sejak awal April serta penurunan tarif listrik sesuai ketentuan dari PLN untuk pelanggan R-1 900 VA RTM.

Kedepan diperkirakan pada Mei 2019 akan terjadi inflasi sebagai efek seasonal  bulan Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri pada awal Juni 2019, sehingga meningkatkan permintaan konsumen dan harga, terutama pada komoditas pangan dan tarif transportasi.

Secara historis, inflasi bulanan saat Ramadhan dan Idul Fitri meningkat dalam kisaran 0,5 – 0,8% selama ini. Risiko kenaikan harga bahan pangan yang perlu diwaspadai adalah pada komoditas telur dan daging ayam ras, serta dari makanan jadi seperti nasi dengan lauk dan ayam goreng. Selain itu, hari raya Idul Fitri yang jatuh pada awal Juni 2019 akan mendorong kenaikan tarif transportasi pada akhir Mei.

Dalam rangka menjaga stabilitas harga dan pasokan menjelang Ramadhan, TPID dari 5 daerah di Priangan Timur, yaitu Kota Tasikmalaya, Kab. Tasikmalaya, Kab. Ciamis, Kab. Pangandaran, dan Kota Banjar, telah berkoordinasi melalui High Level Meeting (HLM) TPID se-Priangan Timur dan menyepakati 12 Aksi Bersama dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga kebutuhan pokok masyarakat menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri.

Aksi tersebut antara lain adalah penyelenggaraan Operasi Pasar Murah, sidak pasar, dan menghimbau masyarakat mengenai perilaku belanja bijak dan variasi jenis makanan.

Sementara itu, dikeluhkan, Tia Muhtadi, salah satu konsumen yang berbelanja di Pasar Cikurubuk. Satu hari jelang puasa harga di Pasar Induk Cikurubuk mengalami peningkatan salah satunya Bawang putih.

“Saya beli bawang putih 1/4 Rp.27 ribu, per kg mngkin lebih dari 100 ribu/kg, semula diberitakan hasil sidak tim TPID harga bawang putih 46/kg. Bawang merah Rp. 32 ribu/kg, sebelumnya hasil sidak tim TPID dikisaran 26 ribu/kg,” ungkap Tia saat dihubungi media, Senin (06/05/2019).

Kenaikan bawang lebih dari 100 persen itu termasuk yang lainnya, kata ia, sangat terasa sekal, apalagi satu hari jelang puasa hampir semua item. “Karena saya tiap hari belanja di pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya,” tandasnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *