News

Di Kab. Tasik, Masyarakat ber-KB Masih Rendah

200
×

Di Kab. Tasik, Masyarakat ber-KB Masih Rendah

Sebarkan artikel ini

TASIKMALAYA (CM) – Rapat kerja daerah dalam rangka program kependudukan keluarga berencana dan pembangunan keluarga tingkat Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019 kali ini mengambil tema memantafkan sinergitas implementasi program kependudukan keluarga berencana dan pembangunan keluarga Kabupaten Tasikmalaya mewujudkan masyarakat yang beriman bertaqwa berakhlakul karimah, berkualitas dan mandiri, di Pendopo Lama, Tasikmalaya,  Kamis (25/04/2019) pagi.

Rakerda dibuka Plh. Sekda, Drs. Iin Aminudin, dihadiri kepala dinas DPMDPAKB Drs.E. Z. Alfian, kepala Balai Diklat KKB Garut, Herman, Kasdim 0612, Mayor Inf. Candra, serta lintas sektor Danramil, SKPD, para camat, TP PKK, TPD, UPT Puskesmas dan penyuluh keluarga berencana.

Iin mengatakan, Rakerda jadi salah satu aspek penting bagi peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) dengan tiga indikator yakni kesehatan, pendidikan dan ekonomi. “Berapapun tingginya nilai yang dicapai, serta selama masalah kependudukan tidak dikendalikan, maka hasilnya tidak akan aesuai dengan apa yang kita harapkan,” imbuhnya.

Ia mengatakan, menghadapi permasalahan kependudukan berencana saat ini diperlukan suatu keterlibatan semua pihak dalam seluruh program dan kegiatan tersebut melibatkan stakeholder para pemangku kebijakan lainnya, terutama upaya untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk.

Selain itu, dalam meningkatkan keikutsertaan masyarakat khususnya usia subur dalam program keluarga berencana harus seimbang dan memiliki dua anak serta pencapai penduduk tanpa pertumbuhan di tahun 2025, dimana Pemkab Tasik sangat mendukung upaya meningkatkan cakupan KB mandiri.

Sementara itu , dikatakan Kadis PMDPAKB menurutkan banyak permasalahan yang cukup serius yakni masih tingginya angka kelahiran yang disebabkan berbagai faktor diantaranya sektor KB masih banyak yang masih konvensional, masyarakat ber0KB masih perlu ditingkatkan serta penggunaan alat kontrasepsi relatif rendah termasuk tingginya pernikahan usia dini menyebabkan banyak permasalahan kependudukan di Kabupaten Tasikmalaya. (anto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *