News

Ini Emak Sariyah, Nenek Sebatangkara yang Disentuh Program TMMD

243
×

Ini Emak Sariyah, Nenek Sebatangkara yang Disentuh Program TMMD

Sebarkan artikel ini
Ini Emak Sariyah, Nenek Sebatangkara yang Disentuh Program TMMD
Kondisi rumah Emak Sariyah

TASIKMALAYA (CM) – Ini cerita tentang Emak Sariyah. Nenek yang hidup sebatangkara, berdomisili disebuah perkampungan yang jauh dari akses jalan raya, di Desa Citalahab Kecamatan Karangjaya Kabupaten Tasikmalaya.

“Muhun abimah calik nyalira di bumi, caroge tos teaya. Tos lami, duka kamana. (Iya, saya tinggal sendiri di rumah, suami sudah tidak ada. Sudah lama, entah kemana),” ungkapnya, saat ditemui wartawan di teras pelataran rumahnya, Kamis (28/02/2019).

Nenek usia 65 ini mengaku sudah tidak memiliki suami. Cerai tidak, ditinggal mati pun tidak. Entah ke mana pensamping hidupnya, tidak ada jejak sejak 30 tahun pergi meninggalkannya.

Tapi kehidupan harus terus berjalan. Tanpa memiliki anak, bukan berarti harus berpangku tangan menunggu nasib datang. Dia tetap bertahan hidup dengan berprofesi sebagai buruh tani.

Emak Sariyah mengisi hari-harinya sendirian, di sebuah rumah gubuk berukuran 3×5 meter. Rumah itu terbuat dari kayu dan bambu, beratap daun kiray atau dedaunan kering yang sudah lapuk.

Saat duduk di bale-bale rumahnya, yang bisa disebut ruang tamu, Emak Sariyah masih memperlihatkan percaya diri. Padahal, kondisi rumah itu sangat menghawatirkan. Dan bale-bale tempat menerima tamu itu, sepertinya tak lama lagi roboh.

Secara keseluruhan, rumah Emak Suriyah sudah lapuk dimakan usia. Dinding rumah dikelilingi bilik yang lapuk pula. Sudah banyak yang bolong disana sini.

Saat ditanya ketika malam tiba, Emak mengaku sering kedinginan. Pantas saja memang, ketika jam tidur tiba, nenek ini akan diselimuti semiliwirnya angin malam yang bebas masuk berkeliaran ke dalam rumah.

Apalagi jika hujan tiba. “Nya bocor atuh upami hujan mah. (Ya bocor tentunya kalau turun hujan),” ujarnya.

Walau begitu, dia tetap bertahan. Meski prediksi orang rumahnya tidak akan lama lagi roboh, tapi Emak Suriyah tetap bertahan di rumah gubuk. “Uang dari mana membangun rumah,” katanya.

Serasa ada teman bercerita, Emak Sariyah, mengunhkapkan bahwa dirinya hidup sendirian di rumah gubuk itu. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, diusia ke 65, dia terpaksa menjadi buruh tani di sawah milik tetangganya.

Tapi dia tetap bersyukur. Untuk makan sudah jauh lebih dari cukup dengan menjadi buruh tani itu. Meskipun ada konsekuensi, jika tidak bekerja sudah barangtentu Emak Sariyah tidak makan.

Setelah berbincang panjang, Emak menatap ke rumahnya dengan tersenyum. Rona bahagia di wajahnya bersinar. Rumahnya akan dibedah, dibangun, dan akan menjadi nyaman.

“Alhamdulilah ayeuna abi kenging bantosan bumi ti Pak Tentara (TNI). Jadi atoh weh, pami dibangunken mah. Da kunyaliramah tos teu kuat.

(Alhamdulillah sekarang saya mendapat bantuan dari Pak Tentara. Jadi senang tentunya kalo dibangunkan rumah. Kalo dibangun sendiri sudah tidak kuat),” papar Sariyah dengan mata berkaca-kaca.

Ditempat yang berbeda, Dandim 0612 Tasikmalaya Letkol Inf Nur Ahmad, mengatakan, saat ini masih banyak penduduk kurang mampu yang memiliki rumah tidak layak huni, seperti halnya di Emak Sariyah ini.

“Terdapat ada 13 rumah yang kondisinya sangat menghawatirkan. Dari ke 13 rumah tidak layak huni tersebut, salah satunya milik beliau,” ungkap Nur, di Tasikmalaya, Kamis (28/02).

Emak Sariyah yang usianya 65 tahun itu, kata dia, tinggal sebatangkara dan rumahnya hampir roboh. Beruntung, dengan adanya program Nasional Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 104, pihaknya merekomendasikan bantuan melalui program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).

“Peran TNI tidak hanya untuk mengangkat senjata mempertahankan kedaulatan Negara. TNI hadir ditengah masyarakat untuk memberikan solusi kepada warga negara yang sangat membutuhkan pertolongan atau bantuan sosial, salah satunya melalui program TMMD ini,” katanya.

Program ini, sambung dia, di dalamnya ada pembangunan fisik dan non fisik. Pembangunan fisik, diantaranya pembangunan MCK, pengerasan dan peningkatan jalan, dan pembangunan rumah tidak layak huni seperti yang diberikan ke Emak Sariyah.

Nur menambahkan, melalui program TMMD TNI, pihaknya akan terus berupaya memberikan solusi kepada warga Negara Republik Indonesia. Dan tentu saja, semua program yang dilakukan itu, senantiasa berkoordinasi dan bekerjasama dengan pemerintah provinsi, kota dan kabupaten.

“Semoga keberadaan TNI semakin dicintai dan disayangi rakyat,” harapnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *