News

Dua Rumah dan Satu Masjid di Cimahi Nyaris Ambruk

254
×

Dua Rumah dan Satu Masjid di Cimahi Nyaris Ambruk

Sebarkan artikel ini

KOTA CIMAHI (CM) – Sebanyak dua unit rumah dan satu masjid di kawasan padat penduduk, di Kampung Lembur Sawah, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan nyaris ambrol. Meski tidak ada korban jiwa, namun warga setempat didera kekhawatiran, kapan saja kejadian yang lebih parah akan menimpa warga.

Informasi yang berhasil CAMEON himpun di lapangan, bangunan rumah dan masjid hampir ambruk. Kondisi ini disebabkan, karena beberapa waktu lalu hujan deras melanda Cimahi.

Tidak jauh dari bangunan padat penduduk itu, drainase setempat mengalami over kapasitas. Debit air yang tinggi memaksa saluran drainase tadi untuk angkat tangan.

Kondisi semakin parah karena rupanya, pondasi selokan di kawasan itu sudah rapuh. Walhasil, luapan air akibat pondasi selokan yang berada di atasnya jebol karena tidak kuat menahan derasnya arus air.

Bruk! Bruk! Akhirnya tanggul jebol. Air yang memiliki arus kuat menghantam dua unit rumah dan satu bangunan masjid. Tak hanya itu, air meluap ke permukiman warga.

“Kejadiannya ibu lagi tiduran, abis tiduran ada tetangga ke sini, uwak! Uwak! itu air dari atas makin membesar. Astaghfirullaah,” seru Sopiah (50), salah seorang warga setempat bercerita kepada wartawan, Selasa (26/02/2019)

Sopiah mengungkapkan, saat itu dirinya langsung ngambil barang-barang. Karena air datangnya cepat, buru-buru dia mengangkat barang ke atas.

“Abis barang dikeatasin wah ini mah pasti jebol, makanya ibu ketakutan. Ketakutan ibu lagi tidur tiba-tiba beneran jebol,” imbuhnya.

Ia kemudian berpendapat. Katanya, kawasan tersebut memang rawan banjir. “Harus segera dilakukan perbaikan, membuat pondasi permanen yang kuat,” katanya.

Ketua RW 12 Kelurahan Utama, Sarumpaet mengatakan, derasnya air dari atas ke bawah menyebabkan tidak kuatnya irigasi selokan.

“Ada air naik dari atas ke bawah sangat besar, kelihatannya dari irigasi selokan ini tidak kuat menahan debit air yang begitu besar,” ujarnya.

Ia menyebut, kondisi jebolnya tanggul tak bisa dihindari. “Terjadilah jebol sepanjang 15 meter tapi retaknya 35 meter, jadi totalnya yang sekira harus ditangani itu 50 meter,” katanya.

Ia menyebut, tanggul yang jebol termasuk selokan dan irigasi pembuangan limbah rumah tangga masyarakat. Saat ini, kondisi drainase rawan terhadap bencana longsor.

“Dampak dari becana tersebut, kerugian yang menimpa warga kami yaitu rusaknya dua rumah dan satu masjid,” tambahnya.

Ia menjelaskan, kejadian tersebut sudah dilaporkan kepada pemerintah terkait agar segera dilakukan perbaikan. Disamling itu, dia dan warga setempat meningkatkan kesiagaan dan melakukan upaya ikhtiar preventif.

“Mengingat hujan masih terjadi hampir setiap hari, sambil menunggu realisasi bantuan dari pemerintah setempat, warga pun menutup sementara fondasi selokan yang jebol dengan membuat tanggul karung berisi pasir dan batu,” bebernya.(Intan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *