News

Balita Kelamin Ganda; Bayi Mungil Ini Menanti Uluran Tangan

417
×

Balita Kelamin Ganda; Bayi Mungil Ini Menanti Uluran Tangan

Sebarkan artikel ini
Balita Kelamin Ganda; Bayi Mungil ini Menanti Uluran Tangan

TASIKMALAYA (CM) – Sekitar 5 bulan lagi, bayi mungil ini akan menginjak usia 4 tahun. Namun sayangnya, seiring waktu berjalan, kedua orangtuanya justru semakin deg-degan khawatir tiada tara.

Adalah pasutri Dodi Suhardi dan Ee Amalia, warga Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya. Keduanya dikaruniai buah hati yang mungil pada 24 Juli 2015 lalu, dengan nama Dani Wahyudin.

Sejak lahir, tanda-tanda itu sudah terlihat. Meskipun sepintas boleh dikata, Dani merupakan buah hati idaman. Ia lucu, mungil dan terlihat sehat ceria.

Seiring waktu berjalan, kekhawatiran semakin menjadi. Dani Wahyudin, seperti namanya yang identik dengan nama laki-laki, pasutri ini semakin kebingungan.

Kini, Dodi dan Ee semakin pasrah. Kelamin anaknya, semakin memperlihatkan ketidakberesan. Ada dua kelamin ditubuh anaknya itu.

Apa yang terjadi pada Dani disebut amibigous genitalia atau disorders of sex development (DSD) atau kelamin ganda. Iya. Bayi imut ini dianugerahi kelainan perkembangan seksual yang jarang terjadi, di mana kelamin bayi menjadi tidak jelas, yaitu apakah dia laki-laki atau perempuan.

“Saya sangat risau dengan kondisi anak saya ini. Bingung bagaimana mengobatinya,” tutur Dodi yang diamini istrinya, Ee, saat mengadu ke kantor KPAID Kab.Tasikmalaya, Cisayong, Jumat (15/02/2019).

Keduanya datang ke kantor KPAID Kab. Tasikmalaya untuk mencoba peruntungan. Semoga ada secercah angin surga agar masa depan anaknya bisa lebih baik.

“Ke sini agar ada solusi. Kami berusaha mencari bantuan agar anak ini bisa dioperasi,” harapnya.

Di tempat yang sama, Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan, pada umumnya bayi bayi yang mengalami kondisi DSD ini, memiliki alat kelamin tidak terbentuk sempurna sehingga bayi tersebut dapat memiliki tanda kelamin laki-laki dan perempuan.

Pada kasus lain, ada alat kelamin bagian luar kemungkinan tidak cocok dengan organ kelamin bagian dalam ataupun dengan kromosom seksual bayi tersebut. Nah, untuk kasus anak ini, dia menyebut perlu pemeriksaan khusus.

“Posisi kelamin ganda anak ini berdekatan. Kelamin perempuan berada di bawah posisi kelamin laki-laki,” kata Ato, Jumat (15/02).

Namun demikian, kelamin laki-laki anak itu terlihat normal, bahkan testisnya ada sama seperti pada umumnya tapi tidak memiliki lubang. Sedangkan untuk kelamin perempuannya, sambung Ato, bentuknya kecil dan hanya bisa untuk mengeluarkan air kencing saja.

Ato mengatakan, ayah dari bayi ini, yakni pasangan Dodi Suhardi dan Ee Amalia memerlukan bantuan serius. Terlebih, Dodi sebagai kepala keluarga hanyalah buruh serabutan.

“Kedua orangtua, kesehariannya hanya sebagai buruh dengan penghasilan pas-pasan. Sehingga keduanya datang ke KPAI untuk memohon bantuan dan pendampingan,” imbuhnya.

Menurut Ato, keluarga ini juga tidak memiliki BPJS dan tidak mengetahui cara pengurusannya. Sehingga pasrah akan nasib anaknya kelak.

“Kita tentu berharap ada bantuan dari pemerintah maupun pihak dermawan untuk membiayai operasi anaknya demi masa depannya. Kasian jika harus sampai besar, bisa berdampak ke hal lain selain kesehatan, psikis dan sosial anak,” pungkasnya. (Sep)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *