KOTA TASIKMALAYA (CM) – Ada banyak cara membasmi jentik nyamuk aedes aegypti. Salah satunya adalah dengan ikan cupang. Bagaimana caranya?
Seperti diketahui, aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD). Dan salah satu solusi memupus jentik nyamuk ini adalah dengan ikan cupang.
Dinas Pertanian, melalui Bidang Perikanan Kota Tasikmalaya bekerjasama dengan Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Kementerian Perikanan (BKIPM) didampingi Community Betta pembasmi jentik Cimahi, melakuakn aksi peduli berantas sumber DBD dengan membagikan 1.200 Ikan cupang secara gratis, kepada masyarakat Perumahan Kota Baru di Kecamatan Cibeureum, Jumat (08/02/2019).
Dalam kegiatan tersebut, bidang perikanan pun menggandeng jurnalis, dinas kesehatan, puskesmas, komunitas ojeg online, dan masyarakat Perumahan Kota Baru RW 18 sebagai penerima manfaat.
Kepala Bidang Perikanan Kota Tasikmalaya, Hendra Budiman mengatakan, Bantuan 1.200 ikan cupang predator jentik yang diberikan kepada warga Perum Kota Baru Kecamatan Tamansari secara gratis itu, bersumber dari anggaran CSR.
“Mudah-mudahan, awal dari bencana bisa menjadi berkah. Tadinya daerah indemis DBD diharapkan kedepan menjadi sebagi penghasil cupang,” papar Hendra, disela kegiatan.
Pihaknya, merencanakan di Kota Tasikmalaya akan di bentuk Betta Pembasmi Jentik. Jadi, kata dia, apabila ada kejadian DBD tidak perlu mendatangkan dari Bandung. Cukup ditangani di Kota ini.
“Bahkan lebih baik Kota Tasikmlaya sebagai pemasok ikan cupang. Kebetulan Bidang Perikanan kedepan memiliki program wira isaha baru ikan (WIB) hias.
Di tempat sama, BKIPM Kementrian Kelautan dan Perikanan RI Dedi Ariep Hendriyanto mengatakan, pembagian ikan cupang secara gratis bersumber dari dana CSR dari Betta Community.
Awalnya, sebut dia, komunitas ini didorong untuk mendapatkan sertifikat cara menjadi karantina yang baik. Sehingga sekarang komunitas ini bisa ekspor. Nah, setelah sukses dengan ekspornya, lalu diarahkan memberikan CSR untuk masyarakat melalui program peduli masyarakat dan lingkungan.
“Kebetulan saat ini sedang ada wabah, jadi penebaran dimulai di Cimahi, terus ada atensi ke Kota Tasikmalaya. Sesuai dengan permintaan dari dinas pertanian bidang kementerian,” sebut Dedi.
Lantas, kenapa memberantas jentik memilih ikan cupang? Dedi mengatakan, seekor ikan Cupang jenis krontel bisa memakan 80 jentik nyamuk. Dan hebatnya, kemampuan cupang itu hanya dalam satu kali lahapan makan.
“Manfaat yang akan diterima oleh masyarakat, pertama mendapat ikan dan jentiknya hilang. Kedua jika ikannya sudah besar bisa dijual, sehingga memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Kami yakin ikan ini akan efektif dijadikan predator jentik,” pungkasnya penuh semangat. (Edi Mulyana)