TASIKMALAYA (CM) – Penyaluran program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kab Tasikmalaya terdapat persoalan. Beras yang diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akhir tahun lalu sampai sekarang ternyata tak bermerek, bahkan harganya diduga tidak sesuai dengan harga pasar.
“Dari awal penerimaan juga tanpa merek,” ucap Eliz Amilah, salah satu pemilik E-Warung di sekitar Kecamatan Padakembang saat ditemui, Kamis (07/02/2019). Ia membenarkan bahwa beras yang disalurkan tidak ada mereknya.
“Pasalnya dari pihak penyalur sejak awal sudah begini dan mereka hanya mengatakan ini premium bukan medium,” paparnya.
Sedangkan, Iday Hindarsyah, salah satu pengusaha beras asal Kecamatan Leuwisari menegaskan, beras yang disalurkannya bukan premium atau medium, melainkan beras dari Jawa Tengah. “Dari segi warna dan teksturnya pun kelihatan jelas,” tegasnya.
Baca Juga: Banyak Tak Tepat Sasaran, BPNT di Kab. Tasik Dipertanyakan
Jika dibandingkan dengan barang dan kualitas beras yang dijual ke pasar, katanya, lebih unggul beras lokal. “Jauhlah kang, beras medium atau premium kualitasnya bagus banget, sedangkan ini harganya juga jauh lebih rendah ketimbang harga beras medium atau premium,” terangnya.
Ditanya soal perbedaan harga, ia menyebut untuk beras Jawa dihargai Rp. 9.200/Kg. Sedangkan, medium Rp 10.200/Kg, kemudian premium ia jual Rp 11.500/Kg. “Maka, harganya jauh lebih murah ketimbang harga medium dan premium,” tandasnya. (Ade)