KOTA TASIKMALAYA (CM) – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat KH. Rahmat Syafe’i, mengukuhkan pengurus MUI Kota Tasik periode 2018-2023 yang dikaitkan dengan Rapat Kerja I Daerah dalam “Revitalisasi fungsi dan peran ulama dalam upaya berkhidmat kepada umat”, di Gedung Serbagunan Bale Kota Tasikmalaya, Rabu (05/12/2018).
Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman mengatakan, usai dilantik, para pengurus diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada perkumpulan para ulama, organisasi umat Islam dan juga masyarakat luas. “Saya harap ketua dan seluruh pengurus MUI bisa mengimbangi berbagai perkembangan sesuai dengan zaman yang saat ini sedang bergeming yakni kemajuan teknologi,” papar nya.
Dia juga mengharapkan program kerja MUI diselaraskan dengan program pemerintah daerah dalam membangun Kota Tasikmalaya, terutama dalam penenggakan Perda Tata Nilai Nomor 7 Tahun 2014 yang saat ini sudah menjadi program utama pemerintah dalam membangun akhlak masyarakat Kota Santri.
Semaraknya penyakit sosial di Kota Tasikmalaya, seperti LGBT, Miras, Narkoba dan lainnya, kata Budi, tak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah daerah saja, namun juga bagian tuga dari MUI serta kalangan masyarakat. βTak hanya itu, peran MUI dapat mempersatukan umat di saat menghadapi perhelatan politik Pileg dan Pilpres 2019 mendatang. Di sini MUI harus hadir menjadi pendingin di tengah gejolak perbedaan umat dalam menentukan pilihan pemimpin untuk lima tahun ke depan,β ungkapnya.
Sementara, Ketua MUI Kota Tasikmalaya, H. Ate Musodik Bahrum, mengaku salut terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) MUI saat ini, sehingga ia menetapkan pengurus MUI sekarang kebanyakan pengurus lama. “Guna membangun keselarasan umat, diharapkan semua golongan dan organisasi umat Islam dapat bersatu dan tidak alergi, yang jelas tujuan program MUI salah satunya untuk mempersatukan umat Islam,β terang ia.
Guna menyelaraskan program kerja MUI dengan pemerintah, pihaknya melakukan berbagai pengkajian dan penelitian mulai dari pemberdayaan ekonomi, kepemudaan, ukuhwah islamiyah, pemberdayaan perempuan dan keluarga, kerukunan antar umat beragama, hukum perundang-undangan. Fatwa falakiyah dan hisab dakwah juga Pendidikan.
Ucapan selamat disampaikan Ketua Umum MUI Provinsi Jawa Barat. Ia MUI sudah dari sejak dulu menjadi wadah persatuan umat Islam. “Visi MUI, sudah jelas yakni untuk memerangi dan mencegah berbagai hal bertentangan dengan Agama, termasuk Negara kesatuan Republik Indonesia mulai tindakan radikalisme, politik praktis dan lainnya. MUI juga bisa ikut mencegah terhadap golongan yang ingin menghancurkan dan memecah belah umat Islam,” tandas Rahmat. (Edi Mulyana)