News

Kisah Ujang ” Tukang Tahu Sumedang ” di Tengah Jutaan Massa Aksi Reuni Alumni 212

355
×

Kisah Ujang ” Tukang Tahu Sumedang ” di Tengah Jutaan Massa Aksi Reuni Alumni 212

Sebarkan artikel ini
Ujang penjual tahu sumedang asal kuningan, ketiban rizki berkah dari masa aksi reuni alumni 212 di monas, ( 02/12 )

JAKARTA ( CM ) – Waktu menunjukan pukul 08.15 WIB, pelataran Monumen Nasional memang sudah penuh sesak oleh umat islam dan non muslim yang mengikuti aksi damai reuni akbar alumni 212 ( 02/12/018 ), sepertinya sepanjang mata memandang kami melihat disitulah umat islam ada, mereka berduyun duyun bagai air bah dengan membacakan sholawata dan dzikir, merinding memang , sampai sejumlah  anggota TNI yang sempat kami temuipun mengikuti lapadz sholawat dengan mata bebinar dan melempar senyuman kepada para jemaah.

kamipun terus berjalan mengambil angle sejumlah foto, rasanya sudah berpuluh foto ku ambil dari mulai kaum difable hingga para artis, namun mata lensaku terhenti saat tele panjangku mendeteksi sebuah senyuman dari seorang tukang tahu sumedang, dari jarak 100 meter, aku tak mau langsung menekan shutter button, hatiku berbisik “dekatlah dulu” , akupun mendekat dan berupaya berbincang bincang dengannya.

Ujang namanya ya hanya itu yang dia sampaikan, warga kuningan ini nampak sumringah, betapa tidak, jualan tahu sumedangnya habis manis dari 200 buah yang ia siapkan, ujang mengaku mencoba mengadu nasib berjualan tahu di sekitar monas pada hari 212 digelar, brharap dia mendapatkan untung untuk bekal anak istrinya, tapi hati kecilnya berubah.

” Tadinya mau saya jual murah, tapi saya relakan seberapa ikhlas saudara mau memberi saya , saya ikhlas mungkin rugi iya, tapi saya serahkan sama Allah saja ” ujarnya membuka percakapan dengan kami.

Namun sejurus kemudian Allah mengirimkan malaikatnya, seorang tua yang soleh datang kepada ujang dan menanyakan berapa total harga tahu semua, dengan agak malu dan ragu ujang mengatakan bahwa semuanya hanya Rp. 300 ribu saja, tanpa tanya lagi sibapak itupun menurut ujang langsung membayarnya, dan menghilang ditengah kerumunan umat.

” Saya kaget, Allahu Akbar dia bayar langsung padahal dia hanya beli 5 tahu saja untuk anaknya , selebihnya saya sedeqahkan karena memang saya sudah niat sedeqah dari rumah, ya allah mulia sekali sibapak itu, saya juga tidak tahu kemana perginya ” ungkap ujang.

Ujang adalah satu dari sekian penjual yang ketiban rizki berekah dari Allah SWT melalui hambanya yang datang ke tugu Monas pada hari itu, ada juga seorang penjual es krim yang tiba tiba satu gerobaknya di borong oleh non muslim untuk peserta aksi, ataupun seorang warga keturunan yang sudah tua membawa berdus dus air mineral dan makanan ringan.

Meski masih saja banyak yang nyinyir di medsos tentang aksi masa damai ini, namun Allah SWT sudah menjawab semua, bahwa hati yang digerakan bagi hambanya adalah hati untuk memurniakan islam yang sesungguhnya yang penuh damai dan penuh nilai keberkahan bagi sesama. ( DZM )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *