News

Jembatan Gantung Jadi Jalur Alternatif Warga Terisolir

371
×

Jembatan Gantung Jadi Jalur Alternatif Warga Terisolir

Sebarkan artikel ini

TASIKMALAYA (CM) – Ribuan warga terkena dampak ambruknya Jembatan Nasional yang menghubungkan Kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya bagian selatan sisi pasisir pantai Cipatujah. Akibatnya beberapa Desa telah terisolir, di antaranya Desa Ciandum, Ciheras, Pametingan, Cipanas, dan Sukahurif.

Dadan Sofian, warga kampung Saberit RT 14/05/ Desa Cipatujah, sebagai pengatur lalu lintas jembatan gantung mengatakan, dampak dari ambruknya jembatan tersebut terpaksa ribuan warga terisolir menggunakan jembatan gantung yang terbuat dari besi. Namun, jembatan gantung yang menghubungkan Ciheras dan Cipatujah tersebut hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki dan kendaraan roda dua.

“Pengaturan lalu lintas jembatan alternatif ini merupakan partisipasi warga setempat guna membantu warga yang mendapat kesulitan ketika melintas di jembatan gantung. Terutama bagi anak-anak SD, SMP, dan SMK yang tidak tahu aturan, termasuk bagi para pengendara sepeda motor,” paparnya, saat ditemui di lokasi jembatan gantung Pametingan, Rabu (07/11/2018).

Dirinya melakukan pemanduan agar warga ketika menyebrang dilakukan dengan tertib, mengingat jalan dan jembatan gantung yang dilalui sangat sempit dan licin. Namun perlu diketahui, kondisi jembatan gantung yang terbuat dari besi itu sangat mengkhawatirkan. Pasalnya, dibagian bawah jembatan sudah pada keropok sehingga perlu adanya perbaikan terlebih dahulu.

Ditempat yang sama, Pengawas pendidikan Sekolah Dasar, Nandang (55) asal Bojong Asih, membenarkan bahwa jembatan gantung perlu diperbaiki, terlebih saat ini menjadi akses alternatif utama warga Ciheras, Pametingan dan desa lainnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *