News

Ratusan Siswa SMK Angkasa Ikuti Kompetensi Amso

179
×

Ratusan Siswa SMK Angkasa Ikuti Kompetensi Amso

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM) – 135 siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Angkasa, mengikuti kejuaraan Mathematics dan Scince Olympiade (Amso) tingkat Nasional. Sekolah tersebut menargetkan medali emas. Ketua Yayasan Ardhya Garini Cabang Lanud Wiriadinata, Anita Pandu, mengatakan, selain mengjuji keompetensi anak didik dalam pencari bakat kemampuan di bidang ilmu pengetahuan, salah satunya keahlian matimatika dan sains juga untuk mewadahi, dan mengembangkan bakat anak-anak didik.

“Amso diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia. Tak hanya diikuti tingkat SMK saja, tetapi semua kalangan dari mulai SD, SMP, SMA dan SMK. Kebetulan Lanud Wiriadinata hanya memiliki  SMK dan itupun di bidang teknik, makanya yang diambil hanya matematika,” papar Anita.

Menurutnya, pada Olympiade tahun tahun ini, selain target medali emas juga untuk menghadapi berbagai tantangan ke depan yang cukup berat, termasuk mata pelajaran yang menantang bagi para siswa-siswi, dikarenakan di dalam olympiade tersebut dibutuhkan penalaran dan pemahaman tingkat tinggi terhadap daya pikir siswa.

“Mata pelajaran Amso juga ditujukan untuk dapat mengembangkan daya pikir, bakat dan kemampuan di berbagai pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari,” paparnya di sela penyerahan soal Ketua Yasarini Cabang Lanud Wiriadinata Anita Pandu ke Kepala Sekolah, Agus Setiarso.

Anita berharap, program Amso dapat dijadikan kegiatan rutin tahunan sehingga bisa mendongkrak SMK Angkasa dalam menyiapkan generasi emas Indonesia untuk mewujudkan NKRI lebih maju dan sejahtera. “Saya percaya tanpa ada orang-orang berpendidikan didalamnya, mustahil Negara Indonesia yang kaya akan sumber daya alam dapat mensejahterakan rakyatnyam,” tegasnya.

Anita mengucapkan terima kasih kepada Ketua Pembina dan Ketua Cabang Yayasan, tim juri maupun semua pihak yang telah berkiprah memberikan dukungan dan fasilitas atas terselenggaranya Amso tahun 2018 mulai babak penyelisihan sampai final nanti. “Saya percaya kepada tim juri atas penilaian yang objektif kepada anak didik,” katanya.

Dia pun menyebut bahwa untuk mengukir masa depan yang gemilang juga persaingan yang sehat anak didik harus mempersiapkan diri untuk menghadapi kompetensi di bidang ilmu pengetahuan, salah satunya olympiade tersebut. “Tentunya ada yang menjadi juara atau menang dan juga sebaliknya ada yang kalah. Bagi juara teruslah berkarya, bagi yang belum berhasil jangan putus asa, tetap semangat dan belajar lebih giat, kekalahan adalah kemenangan tertunda,” ungkap ia.

Dijelaskannya, Amso diikuti mulai dari kelas 10 sampai kelas 11. Hasil penilaian yang dilakukan oleh tim juri akan di kirim ke tingkat Nasional, selanjutnya dilakukan babak penyisihan perlombaan sampai target 20 besar, lalu ke tingkat Internasional. Anita berpesan, siapa peserta Amso yang gagal untuk tidak berkecil hati, karena masih banyak peluang. Apabila berhasil harus disyukuri karena merupakan sebuah anugrah bagi masa depan diri sendiri, keluarga, masyarakat, nusa dan bangsa Negara Kesatuan Repoblik Indonesia.

Menurutnya, meski semua persiapannya tidak begitu matang karena diberikan waktu hanya 90 menit, tetapi harus memiliki keyakinan. “Kata kuncinya harus optimis dan percaya diri,” sebut ia. Anita mengatakan, tim panitia penyelenggara kegiatan Amso di daerah dikoordinir oleh panitia pusat. Meskipun demikian, pihaknya siap untuk menyukseskan agar semua kegiatan dapat berjalan dengan lancer.

Dia berharap, dengan adanya kompetensi Amso SMK Angkasa yang dilakukan menjadi tiga tahapan mulai seleksi tingkat cabang, seleksi tingkat pusat dan terakhir perwakilan kor of 1-2 dan kor of 3 dapat berkompetensi ke tingkat Internasional. Juara 1 akan diberi medali emas, sertifikat dan uang pembinaan. Juara 2 diberi medali perak, sertifikat dan uang pembinaan, termasuk Juara 3.

Kemudian, salah satu murid kelas 11, Diky Adhari Pribadi, mengaku ujian Amso sangat mengejutkan karena jarang dilaksanakan. Menurutnya, kegaiatan tersebut sangat membantu siswa-siswi yang punya bakat terutama di bidang matematika. “Bagi saya sangat beruntung karena dapat menguji kemampuan. Kalau bicara soal ada yang mudah dan tidak, karena tidak ada dalam mata pelajaran sehari-hari, jadi semua mengejutkan,” pungkas Diky. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *