News

OJK Tasikmalaya Sosialisasikan SEPMT

403
×

OJK Tasikmalaya Sosialisasikan SEPMT

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Tasikmalaya ke-17. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tasikmalaya yang meliputi wilayah hukum Priangan Timur, melalui Bidang Pengawasan Sektor Pasar Modal menggelar kegiatan Sosialisasi Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) di Ruang Rapat OJK, Jalan Hazet Mustofa, Kecamatan Tawang, Rabu (17/10/2018).

Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) pada OJK Tasikmalaya, Triono Rahrjo mengatakan, kegiatannya itu telah dilaksanakan sejak 2015 di berbagai kota di Indonesia. Tasikmalaya menjadi kota keenam diselenggarakannya SEPMT di tahun 2018 setelah sebelumnya digelar di Surabaya, Semarang, Batam, Bali, dan Pematangsiantar.

“Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama OJK bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) dan stakeholder lainnya. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya di daerah atas informasi aktual perkembangan di Pasar Modal,” papar Triono kepada wartawan.

Selain itu, lanjutnya, untuk memberikan pemahaman dalam berinvestasi yang cerdas dan aman. Sosialisasi tersebut sebagai bentuk ajakan persuasif kepada masyarakat untuk dapat menjadi investor di pasar modal. Kegiatan sebagai wujud kongkret dari recycle pungutan OJK.

Disebutkannya, kegiatan terdiri dari pendalaman materi pasar modal kepada pegawai OJK Tasikmalaya, Media Gathering bersama rekan jurnalis, OJK pasar modal mengajar kepada pelajar di SMAN 1 dan SMAN 5 Tasikmalaya dan Seminar Pasar Modal kepada civitas akademika di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Siliwangi.

Kegiatan tersebut diharapkan lebih meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap Pasar Modal khususnya di Kota Tasikmalaya. Ditempat yang sama, Direktur Pengaturan Pasar Modal. Luthfy Zain Fuady mengatakan, berdasarkan survei indeks literasi keuangan tahun 2016, indeks pasar modal, Nasional sebesar 4,4% meningkat dari yang sebelumnya di tahun 2013 yaitu sebesar 3,79%, artinya dari 2013-2016 mengalami peningkatan sebesar 0,61%.

“Sedangkan untuk indeks inklusi Nasional tahun 2016 mengalami peningkatan dari 0,11%, di tahun 2013 menjadi 1,25% di tahun 2016, meningkat sebesar 1,14%. Sedangkan data pasar modal Provinsi Jawa Barat per September 2018, jumlah investor Pasar Modal pada sektor saham di Jawa Barat berjumlah 124.610 investor,” terangnya.

Secara khusus di Kota Tasikmalaya jumlah investor Pasar Modal sebanyak 2.147 investor saham dengan total transaksi mencapai Rp.593,14 miliar, 650 Investor Reksa Dana dengan nilai transaksi penjualan dari APERD sebesar Rp14,82 miliar, nilai outstanding sebesar Rp34,49 miliar dan USD1.031.

“Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di Kota Tasikmalaya pada tahun 2016 yaitu 659.606 jiwa, maka jumlah penduduk Kota Tasikmalaya yang berinvestasi di sektor saham Pasar Modal sebesar 0.33%. Terdapat 38 Emiten yang domisili Kantor Pusatnya di Provinsi Jawa Barat atau 6,2% dari total Emiten Nasional yakni sebanyak 610 Emiten,” ujarnya.

Namun demikian, sampai saat ini belum terdapat Emiten yang berkantor Pusat di Tasikmalaya. Perusahaan Efek ada 26 Kantor Cabang di Provinsi Jawa Barat. Sedangkan di Tasikmalaya sendiri terdapat 4 Kantor Cabang Perusahaan Efek/Sekuritas yaitu PT Reliance Sekuritas Indonesia, PT Sinarmas Sekuritas, PT Dhanawibawa.

Menurutnya, terdapat 4 Kantor Cabang Manajer Investasi yaitu PT MNC Asset Management, PT Aberdeen Asset Management, PT Panin Asset Management, dan Mega Capital. Asset Management di Provinsi Jawa Barat. Namun di wilayah Tasikmalaya belum terdapat Manajer Investasi.

“Untuk meningkatkan pemahaman serta mendukung terus berkembangnya industri pasar modal di priangan timur, Bursa Efek Indonesia bekerjasama dengan perusahaan efek Kantor Perwakilan Tasikmalaya membuka Galeri Investasi (GI) sebagai sarana edukasi bagi masyarakat dan calon investor. Hingga saat ini terdapat 3 (tiga) Galeri investasi yaitu di Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Pasar Cikurubuk Tasikmalaya, dan Universitas Galuh Ciamis,” jelas Luthfy, dari OJK Pusat.

Di wilayah Priangan Timur terdapat 11 Bank Umum yang memiliki izin Agen Penjual Efek Reksadana (APERD). “Target peserta dari penyelenggaraan kegiatan ini adalah para pelaku bisnis, wartawan, Dosen/Pengajar, dan Pelajar/Mahasiswa di Kota Tasikmalaya,” pungkasnya. (Edi Mulyana).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *