KOTA TASIKMALAYA (CM) – Saat berkunjung ke Kota Tasikmalaya, Calon Wakil Presiden Republik Indonesia nomor urut 2, Sandiaga Salehudin Uno, memberikan kiat sukses usaha di saat kondisi dolar meningkat.
Hal itu disampaikannya kepada sejumlah kaum ibu atau yang trend disebut Partai Emak-Emak, di salah satu cafe di Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Senin (16/10/2018).
Sandiaga pun memberikan semangat untuk mengembangkan kembali bisnis terutama di bidang kuliner yang dinilai bisa bertahan di saat dolar tinggi.
“Apalagi jika memiliki kemampuan untuk berinovasi seperti halnya jualan baso atau produksi berbagai macam baso,” ucap Sandi.
Menurutnya, di tahun 1997 Indonesia pernah terpuruk mengalami krisis moneter, tapi ekonomi bisa bangkit kembali. Hal tersebut bisa dijadikan kacamata untuk bangkit meskipun saat ini nilai dolar masih menjulang di angka 15 ribu rupiah lebih, namun ekonomi Indonesia harus bangkit terutama bagi para entrepreneur harus tetap semangat.
“Ada 4 kata kunci untuk menjadi sukses, pertama adalah kerja keras. Kedua, kerja cerdas, artinya dengan menggunakan kecerdasan berbagai cara dalam memanfaatkan situasi kondisi termasuk kemajuan teknologi seperti internet, media sosial, digital teknologi. Ketiga, kerja tuntas, jika sudah bekerja jangan ada istilah bosan, harus ditekuni, intinya jika orang mau sukses ketika lagi terpuruk harus mau bangkit kembali. Kita harus mengikuti jejak pendiri restoran yang terbesar di dunia salah satunya KFC yang semasa merintisnya banyak mengalami kegagalan, usahanya jatuh bangun, sampai saat ini telah berhasil,” ujar Sandi.
Kemudian, ia meminta untuk tidak saling menyalahkan dan menjatuhkan. “Jika emak-emak sudah siap sukses, ayo kita kiatkan 2019 menjadi sukses, 2019 menjadi pengusaha, 2019 menjadi seorang entrepreneur sukses. Karena pengusaha ibarat matahari yang selalu menerangi, menyinari tak pernah ingkar janji,” ungkapnya.
Sandi pun berjanji, di masa kepemimpin pasangan Prabowo dan Sandi akan mendorong Indonesia dalam berbagai bidang termasuk para entrepreneur untuk menjaga kesetabilan harga-harga kebutuhan pokok. (Edi Mulyana)