KOTA TASIKMALAYA (CM) – Kostum Romawi Kuno yang dikenakan segenap perangkat Kecamatan Tawang dalam helaran budaya Tasikmalaya Oktober Festival (TOF) 2018 yang dilaksanakan di sepanjang Jalan Otto Iskandardinata, Minggu (14/10/2018), mampu menarik banyak perhatian.
Kontingen ini menampilkan sebuah peradaban bangsa yang banyak menyumbangkan banyak hal terhadap pengembangan hukum, perang, seni, literatur, arsitektur, dan sejarahnya serta berpengaruh besar dalam duni. Hal itu juga dikatakan oleh Camat Tawang, Denny Diyana.
Dia menambahkan, dalam penampilannya itu diakulturasi dengan budaya kearifan lokal Tasikmalaya yakni menggunakan tameng sang raja berbentuk perisai yang menyerupai lambang Kota Tasikmalaya merupakan harapan seluruh masyarakat untuk kemajuan daerah.
Kostum yang dikenakan, lanjut Denny, terdapat sayap sang ratu berbentuk alat musik Harfa dengan elemen potensi lokal kelom geulis, payung geulis, kain batik, bordir dan senjata Kujang. Adapun filosofi alat music, kata ia, terciptanya sebuah harmoni kehidupan yang selaras dari setiap perbedaan, mengacu pada semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Sedangkan, menurutnya, warna kuning emas sebagai gambaran harapan terhadap masa keemasan, menuju masyarakat madani, adil, makmur dan sejahtera. “Dan akhirnya, seorang filsuf Romawi merangkai sebuah pepatah yang sangat bermakna untuk kita semua. Manusia tidak boleh menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak penting, manusia seharusnya mempergunakan waktunya dengan baik dan membuat dunia menjadi lebih baik.” pungkas Denny. (Edi Mulyana)
