Namanya khabib Nurmagomedov dia lahir September 20, 1988 dikota sildi Dagestan Rusia. Dibesarkan dari keluarga muslim, Khabib kecil sangat taat beribadah. Menjelang dewasa Nurmagedov nama panggilan rusianya ini berlatih, menjadi petarung di arena laga UFC amerika, belasan pertarungan dia lewatkan bahkan petarung berjuluk “si eagle dingin” ini sempat dijuluki undefeated warrior, karena Dari 26 laga yang sudah dilalui, Nurmagomedov yang sudah berusia 30 tahun itu sama sekali belum terkalahkan.
Merasa ada yang paling tinggi dari dia, petarung irlandia Mc Gregor mengajaknya untuk berlaga meski Nurmagomedov bukanlah lawan mudah bagi McGregor. Apalagi petarung asal Rusia itu sejauh ini dikenal tangguh di arena laga, namun sikap takabur dan sombong Mc gregor menguatkan niatnya untuk duel UFC 299, Sabtu (4/10/2018). Saat digelar konprensi pers, Gregor yang dikenal berwatak kurang baik ini, sempat menghina Khabib karena keislamannya dan memaksanya untuk menegak minuman keras, namun sang petarung rusia ini menolaknya dengan damai.
Tibalah saatnya pertarungan yang dinantikan, Duel McGregor dan Khabib berlangsung panas sejak awal ronde pertama. Di ronde ini Nurmagomedov lebih banyak melancarkan pukulan dan serangan ke arah petarung asal Irlandia.
Situasi serupa terjadi di ronde kedua, Nurmagomedov kembali tampil paling dominan. Bahkan, dia sempat menjatuhkan McGregor setelah pukulan tangan kanannya mendarat di dagunya. Nurmagomedov kemudian mencecar McGregor untuk sisa putaran dengan siku dan pukulan.
McGregor, masih beruntung bisa bertahan di ronde selanjutnya, setelah bekerja keras menahan gempuran juara Rusia itu. Namun, stamina simulut besar ini terlihat mulai mengendur sejak awal ronde 4.
Tanda-tanda kekalahan McGregor mulai terlihat setelah Nurmagomedov berhasil mengunci pergerakannya. Awalnya, McGregor melakukan kesalahan dengan membalikkan badannya, dan situasi ini langsung dimanfaatkan Nurmagomedov, dan dinyatakan menang melalui submission.
Dan simulut besar nan angkuh itupun hanya bisa terkapar menjulurkan lidahnya di sudut ring sambil menahan rasa sakit, meluapkan emosinya Khabib pun menunjuk tim official Mc Gregor yang semenjak awal memang sudah meneriakan rasis terhadap petarung muslim asal beruang merah ini, sempat terjadi keributan dari kedua kubu namun beruntung petugas sigap dan berhasil mengendalikan situasi.
Pelajaran yang diambil dari pertarungan dua manusia ini, adalah Tuhan memperingatkan agar jangan pernah takabur terlebih sombong dihadapan Allah dan mahluknya, usai pertarungan Khabib sempat menyatakan kepada sejumlah media bahwa emosinya mendidih saat agama dan kehormatan keluarganya dihina tim official mc gregor.
“Look, when they insulting me its no problem, but when my religion and my dear father they frame as a teroris or something else, thats would be a disaster for them and they must face it (kalau mereka menghina saya sih nggak masalah, tapi jika agama dan orang tua saya mereka hina bahkan mencap bapak saya sebagai teroris itu adalah bencana besar dan mereka harus menerima kenyataanya sekarang),” ujarnya.
Sementara salah seorang pengamat pertarungan dari seni beladiri Boxer di Tasikmalaya Jawa Barat Noves Narayana, mengatakan bahwa seorang petarung sejati tidak akan menampakan kesombongan namun akan menunjukan sikap kstarianya setelah dia memenangkan pertarungan.
“Jika melihat pertarungan keduanya, saya lebih melihat sebuah pertarungan prinsif, antara sebuah keyakinan yang harus dipertahankan dan gengsi dan ambisi seseorang dan tentunya hanya petarung sejatilah yang pasti menang sementara petarung yang sombong hanya bisa menerima kenyataan yang memalukan,” ujar Noves.
Kemenangan Khabib menjadi viral dimedia sosial, jutaan netizen dunia lebih mendukung khabib, dibanding Mc gregor pada duel UFC ini. Seorang netizen muslim asal US, miraku nemeth menuliskan postinganya bahwa kesombongan seseorang adalah konsekwensi kekalahan yang memalukan.
“Big Head will down in embarasing looser,” ungkapnya.