News

Penggalangan Dana Bantuan Korban Gempa Palu Diperpanjang

481
×

Penggalangan Dana Bantuan Korban Gempa Palu Diperpanjang

Sebarkan artikel ini

TASIKMALAYA (CM) – Dipuncak Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-73, Lanud Wiriadinata terus menjalin sinergitas dengan pemerintah daerah, Kodim 0612, Brigif Infanteri Raider 13/1 Kostrad, Polri, berbagai organisasi pemerintahan, para ulama, tokoh masyarakat, LSM, Ormas dan seluruh lapisan masyarakat.

Tak hanya itu, Danlanud Wiriadinata Tasikmalaya, Letkol Pnb M. Pandu Adi Subrata, SH, beserta istri dan seluruh jajarannya terus mendampingi dan terlibat di dalam rangkaian kegiatan mulai dari ziarah ke taman makam pahlawan, penggalangan dana, dan membuka posko bantuan penyaluran untuk korban bencana alam di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Khusus penggalangan dana yang digelarnya dari beberapa hari ke belakang akan diperpanjang sampai tanggal 7 Oktober 2018. Posko penyaluran bantuan dipusatkan di Pangkalan Militer TNI AU.

“Jika ada yang peduli dari berbagai lapisan masyarakat silakan datang saja karena terbuka untuk umum, se-wilayah Priangan Timur,” papar Pandu, Jumat (05/10/2018).

Menurutnya, HUT ke-73 dijadikan momen untuk memanjatkan doa memohon beban para korban bencana alam gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, diringankan. “Termasuk juga yang di Lombok, agar mereka diberi kekuatan ketabahan dalam menghadapinya,” ungkapnya.

“Upaya itu dilakukan agar dapat mengembalikan, memulihkan kondisi korban seperti semula. TNI dalam hal ini bersama komponen bangsa terus berupaya selalu hadir untuk mempercepat pemulihan. Kerja dan bahu membahu sudah menjadi bagian daripada motto khususnya TNI AU,” tutur Danlanud.

TNI dari berbagai angkatan telah mengerahkan personil dan alusista guna memberikan pertolongan pertama untuk melaksanakan evakuasi, menyalurkan bantuan, memberikan pengamanan, dan juga memulihkan sarana dan prasarana secara bertahap.

Pandu juga menyebutkan bahwa saat ini TNI AU sudah dibekali persenjataan canggih. Bahkan, katanya, TNI AU juga mulai meningkatkan lenstra ketiga 2015-2019 bahkan telah tercapai 62 persen.

Guna memperkuat pertahanan udara, rencananya di tahun mendatang akan mendatangkan Pesawat sukhoi 35 yang merupakan pesawat generasi ke-5 dengan memiliki kemampuan luar biasa.

Disamping itu, lanjut dia, TNI AU juga mulai mengembangkan Satuan Paska sendiri yang berfungsi sebagai pertahanan Pangkalan dari 2/3 laut Indonesia dan 3/3 udara.

“Tentunya itu merupakan bukti dan kecintaan TNI AU sebagai penerus bangsa dan Negara,” pungkasnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *