News

Waduh, Jelang Pemilu 2019 Blangko E-KTP Langka

167
×

Waduh, Jelang Pemilu 2019 Blangko E-KTP Langka

Sebarkan artikel ini
Waduh, Jelang Pemilu 2019 Blangko E-KTP Langka
Kepala Disdukcapil Kota Tasikmalay, Imih Msisbahul Munir

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Hajat pemilihan umum (Pemilu) dan urusan Kartu Tanda Penduduk Elektonik (E-KTP) seperti sepasang sejoli yang tak terpisahkan. Keduanya saling melengkapi, saling mengisi dan saling memberi arti.

Dan kabar buruk itu datang menjelang pemilu nasional tahun 2019 mendatang. Kekasihnya pemilu, yakni E-KTP bakalan berjauhan. Iya. Urusan tanda kependudukan ini akan terhambat pencetakannya lantaran stock blanko yang ada mulai langka.

Adalah Kepala Dinas Pendudukan dan Pencatat Sipil (Disdukcasip) Kota Tasikmalaya Imih Msisbahul Munir yang memprediksi kelangkaan ini. Kata Imih, stock blangko E-KTP dipastikan akan sulit didapat. Bahkan dibulan September 2018 saja sudah mulai menipis.

“Menipisnya blangko. Setelah diketahui pada saat melakukan permohonan penambahan balangko ke pusat. Coba bayangin dari total 514 Kabupaten/Kota di Indonesia, cuman dikasih 1500 keping perkota,” papar Imih saat ditemui di Balekota Jalan Letnan Harun Kelurahan Sukamulya Kecamatan Bungursari, Selasa (1/10/2018)

Ia menjabarkan. Jatah yang didapatkan oleh Kota Tasikmalaya itu hanya 1.500 keping saja. Sementara jumlah warga yang harus dibuatkan KTP di Kota Santri ini mencapai ribuan orang.

Lebih pusing lagi Imih. Jatah yang dia terima setelah mengajukan ke pusat tadi, harus cukup untuk 12 hari, terhitung mulai Tanggal 1-12 Oktober 2018.

Sedangkan kebutuhan blangko E-KTP pada dinasnya itu minimal 350 keping perhari. “Artinya 1500 keping itu hanya dapat memenuhi selama 5 hari kedepan,” seru Imih sambil mengaku sampai sakit kepala gara-gara urusan ini.

Lebih detail dia mengatakan, menipisnya blangko ini sebenarnya sudah dimulai terasa sejak bulan September 2018. Sepanjang bulan kemarin itu, pihaknya hanya diberikan jatah sekitar 2.500 keping blangko.

“Di Jakartanya memang langka. Kemarin stock se-Indonesia itu hanya ada 25 ribu keping, itu dibagi untuk daerah-daerah yang mengajukan, mulai dari Aceh hingga Papua.

Meskipun ada kendala menipisnya blangko E-KTP, Imih berjanji akan lebih mengefektikan blangko yang ada. Tidak ada istilah proritas apalagi istilah titp menitip. Satu hal yang pasti, dia berjanji akan mendahulukan pembuatan KTP untuk warga yang telah mengantri dan memenuhi persyaratan.

“Memang dengan adanya kelangkaan ini akan menjadi permasalahan serius karena kuota yang ada tidak sebanding dengan jumlah blangko. Kami serius mengurus ini,” tandasnya seraya berharap ketersediaan blangko segera terjawab terutama menjelang Pemilu 2019. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *