News

Bupati Pangandaran Disandera Teroris, Beginilah Kisahnya

144
×

Bupati Pangandaran Disandera Teroris, Beginilah Kisahnya

Sebarkan artikel ini

PANGANDARAN (CM) – Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata disandera oleh komplotan Teroris. Akibatnya, suasana tenang di Kompleks Sekretariat Daerah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat mendadak tegang. Para pegawai tampak berlarian menyelamatkan diri, Rabu (05/09/2018) pagi.

Pada peristiwa tersebut terdengar suara tembakan yang berasal dari senjata laras panjang milik para pelaku teror dan berhasil melumpuhkan para petugas Satuan Polisi Pamong Praja yang tengah berjaga serta para pegawai di lingkup Setda Kabupaten Pangandaran.

Dalam waktu singkat, pasukan khusus anti teroris dari TNI Brigif 303 dan 321 datang dan  langsung menyerang kawanan teroris. Usai diselamatkan, pasukan Raider Yonif 303 dan 321/13/1 Kostrad langsung membawa Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata ke tempat yang aman.

Namun, aksi penyanderaan tersebut hanya merupakan simulasi pembebasan tawanan dan operasi penangkalan serangan teroris yang dilakukan TNI dari Kesatuan Brigif 13 Tasikmalaya tentang Pelaksanaan Latihan Pemantapan Rider Yonif Raider 303 dan 321/13/1 Kostrad T.A 2018.

Komandan Brigif Raider 13 Galuh Kolonel Inf Khabib Mahfud mengatakan bahwa dalam latihan yang digelar, pihaknya melibatkan 500 personil TNI AD Kostrad se-Priangan Timur.

“Dalam latihan itu, kami juga menurunkan satu unit helikopter Bell dan beberapa senjata yang biasa digunakan dalam penanganan terorisme seperti daewoo, MP5 dan SS 2,” ujarnya kepada wartawan usai pelaksanan simulasi.

“Brigif Raider 13 Galuh juga memiliki kemampuan dalam mengatasi dan melumpuhkan aksi terorisme,” tambahnya.

Khabib menegaskan, latihan yang telah digelar bisa terselenggarakan dengan tertib, aman dan lancar.

“Kami haturkan terimakasih kepada seluruh pegawai Pemda Pangandaran termasuk kepada Bupati Jeje atas kerjasama dalam latihan ini,” pungkasnya.

Sementara, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, dalam sesi latihan yang dilakukan prajurit TNI tersebut, harus diambil hikmahnya.  Kewaspadaan harus senantiasa bisa menjaga dan meningkatkan keamanan dimulai dari menjaga lingkungan masing-masing.  (Andriansyah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *