PADANG (CM) – Dinas Kesehatan Kota Padang menemukan ada delapan anak terjangkit penyakit campak dan rubella.
Anak-anak tersebut menderita gangguan pendengaran, katarak, terlambat bicara hingga gagal jantung. Dari beberapa kasus tersebut, sebagian janin sudah tertular saat hamil.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Padang, Meilinda mengatakan, kasus ini ditemukan ketika timnya menyusuri tempat terapi.
“Delapan anak ini semuanya di bawah umur 15 tahun. Sebagian tertular saat masih dalam rahim dan ada yang saat berumur 1,5 bulan terjangkit campak, padahal saat hamil ibunya baik-baik saja,” ucapnya, Rabu (29/08/2018).
Ia melanjutkan, berdasarkan penelusuran, saat hamil sang ibu sudah mulai menunjukkan gejala seperti demam tinggi.
Ia menerangkan, untuk kasus pada delapan anak ini, orangtua masing-masing sudah mulai melakukan penanganan, seperti operasi untuk katarak maupun terapi untuk penderita cacat.
“Rata-rata mereka berasal dari kalangan ekonomi sedang. Untuk alat bantu dengar ada yang belum menggunakan, karena harga alatnya cukup mahal,” tambahnya.
Dengan adanya kasus tersebut, Dinas Kesehatan Kota Padang berharap masyarakat dapat mengerti tentang pentingnya pemberian vaksin Maesles dan Rubella.
“Hingga saat ini, pemberian vaksin adalah salah satu cara agar anak-anak tidak terjangkit penyakit campak dan rubella,” terangnya.
Menurutnya, Virus ini penularannya sangat cepat karena berada dalam organ manusia. Berbeda dengan virus yang berada di udara, karena mereka bisa mati jika terpapar matahari, zat asam atau lainnya.
“Makanya sering diingatkan kepada orangtua, jika ada anak yang terkena campak agar diistirahatkan di rumah, karena virus ini akan cepat menular,” tutupnya. (***)