BANDUNG BARAT (CM) – Senang rasanya jika berwisata sambil belajar, atau pribahasa yang sering kita dengar adalah “bermain sambil belajar”. Disamping bisa relax melepaskan penat, Orchid House nampaknya menjadi pilihan yang tepat bagi anda yang ingin mengetahui dan mengenal tentang berbagai jenis Anggrek.
Orchid House, di kompleks pariwisata Gunung Tangkuban Parahu bisa anda kunjungi dengan berjalan kaki, anda bisa menelusuri tempat ini. Nelson selaku Komisaris di objek wisata tersebut mengatakan bahwa beberapa waktu yang lalu ia sempat mengunjungi Eropa dan menilai Pariwisata di Indonesia harus dibenahi dengan sungguh-sungguh jika ingin bersaing di kancah Internasional.
“Kalau kita bandingkan, pariwisata di Indonesia dengan Eropa, tentu masing-masing punya kelebihan tersendiri. Kami imbau kepada para stakeholder di Negeri ini agar mencintai hutannya. Para pengunjung yang datang di “zaman now” lebih tertarik dengan foto selfie. Diharapkan pula dapat mencintai hutan sebagai edukasi kepedulian terhadap lingkungan. Saat ini, di Orchid House masih dalam tahap uji coba untuk pengunjung. Saya harap para pengunjung dapat lebih mengetahui kekayaan alam, terlebih mengenai berbagai jenis tanaman Anggrek,” tuturnya, Sabtu (18/08/2018)
Dia menerangkan jenis Anggrek Hutan dan Anggrek Hibrid. Saat ini, jelas ia, Anggrek Hutan ada 13 jenis. Bedanya dengan Anggrek Hibrid yaitu Anggrek Hibrid adalah hasil budidaya kawin silang, sedangkan Anggrek Hutan asli dari hutan dan tiap berbunga musiman satu tahun dua kali. “Untuk perawatannya sendiri lebih susah Anggrek Hibrid karena jenis ini sering diserang hama,” ungkap Sarif selaku Pengelola Orchid House
Sarif menambahkan, jika budidaya Anggrek di Orchid House tidak terlalu sulit. Dirinya cukup menggunakan pupuk jenis kompos yang berasal dari dedaunan kering. Untuk jenis obat yang disemprotkan biasanya menggunakan Diazinon yang tidak menimbulkan dampak kerusakan, karena dikhususkan untuk penyemprotan di ruang tertutup.
Ruslan selaku koordinator lapangan mengatakan jika masyarakat yang datang saat ini cukup antusias, berawal dari foto selfie. “Taman wisata alam ini diharapkan bisa sekaligus untuk pelajaran dan sarana edukasi bagi anak-anak sekolah dan masyarakat luas pada umumnya, di Orchid House terdapat Anggrek khas Tangkuban Perahu yang tumbuh langsung dari alam. Lalu, ada beberapa pohon dan tanaman yang ditanam berasal dari sekitar 40 Negara. Saya juga harap nantinya para pengunjung juga bisa mempelajari tentang sejarah,” pungkas Ruslan. (Intan)





